TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Hujan rintik tak memadamkan semangat civitas academica Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) untuk mengikuti Welcoming Party Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025, Rabu (12/11/2025). Keseruan Welcoming Party semakin terasa dengan hadirnya beragam stan, mulai dari 21 stan etnis serta stan lainnya yaitu stan bisnis mahasiswa, stan Kelompok Bakat Minat (KBM), dan stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjajar rapi di Lapangan John Osok.
Sejak sore, stan-stan tersebut menjadi magnet yang menarik civitas academica UKSW untuk meramaikan acara bertajuk “Gema Satya” ini. Saat memasuki lapangan, para pengunjung disambut dengan deretan stan UMKM yang menawarkan berbagai makanan dan minuman dari pelaku usaha lokal. Puluhan stan UMKM tersebut menggambarkan semangat kepedulian UKSW untuk mendukung perekonomian Kota Salatiga dan sekitarnya.
Beranjak dari stan UMKM, para pengunjung disuguhkan dengan stan KBM mahasiswa seperti KBM Game Box, Karawitan Wacana Budaya, Satya Wacana Muay Thai Club (SWMTC), Robotic Research Center (R2C), dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Lainnya, Resimen Mahasiswa (Menwa), Voice of Satya Wacana Christian University (SWCU), Satya Wacana Karate Club (SWKC), Dance of Satya Wacana (DOS), serta Association Internationale des Étudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) in UKSW turut memamerkan keunggulannya.
Masing-masing stan KBM tampil dengan konsep yang unik, salah satunya KBM Game Box, hasil karya mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Teknologi Informasi (FTI). Di stan ini, para pengunjung tampak bergembira memainkan berbagai game inovatif. Misalnya, game Yuhu yang mengajarkan manajemen keuangan secara seru, game Fred Tahara yang mengenalkan mitologi dan sosok dalam cerita rakyat Indonesia seperti Buto Ijo dan Nyi Roro Kidul, hingga game Teknotani yang mengajarkan tentang pertanian bertema budaya Tionghoa.
Menyusuri Keberagaman Indonesia
Saat beranjak ke sayap kanan lapangan, warna-warni aksesoris budaya nusantara mulai dari miniatur rumah adat, kain tradisional, alat musik daerah, hingga makanan khas daerah berhasil mencuri perhatian pengunjung. Melalui stan etnis ini, UKSW memantapkan dirinya sebagai Kampus Indonesia Mini, di mana saat menyusuri jajaran stan, pengunjung diajak untuk berkeliling Indonesia menikmati kekayaan budaya.
Kemudian saat menyebrang ke sayap kiri, pengunjung disambut dengan deretan karya mahasiswa mulai dari produk kerajinan hingga kuliner yang dikembangkan menjadi bisnis kreatif. Menariknya, salah satu bisnis mahasiswa bernama NEXUS Photobooth karya AIESEC in UKSW, sebuah layanan foto instan menjadi spot favorit para pengunjung untuk mengabadikan momen selama acara berlangsung.
Saat diwawancarai di sela acara, koordinator kegiatan Welcoming Party OMB 2025 Mekhania Be'es menerangkan hadirnya stan etnis dalam acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa bahwa UKSW memiliki banyak komunitas etnis yang berasal dari seluruh Indonesia. Panitia juga melibatkan stan KMB sebagai upaya untuk mendorong mahasiswa baru mengembangkan bakat mereka.
“Selain itu, kehadiran stan bisnis mahasiswa dan UMKM merupakan bentuk dukungan UKSW terhadap pengembangan kewirausahaan di lingkungan kampus dan menumbuhkan rasa peduli terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga,” terangnya.
Lebih jauh disampaikannya, Welcoming Party OMB 2025 hadir dengan konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya yakni dengan adanya wall of hope Gema Satya. Di tengah lapangan ada wall of hope, sebuah papan besar berbentuk tulisan Gema Satya, icon Welcoming Party tahun ini, menjadi wadah bagi civitas academica UKSW untuk menuliskan harapan, cita-cita, dan pesan motivasi. Setiap goresan tulisan dengan tinta pena warna-warni pada dinding tersebut mencerminkan semangat dan optimisme menyambut babak baru di UKSW. “Tujuan disediakannya wall of hope ini adalah agar seluruh pengunjung yang datang terutama mahasiswa baru dapat menulis harapan dan doa mereka selama menjadi creative minority di kampus ini,” terangnya.
Tak Hanya Euforia
Welcoming Party OMB 2025 tak hanya menjadi acara euforia bagi mahasiswa UKSW, melainkan juga memberikan dampak untuk meningkatkan perekonomian warga lokal. Salah satunya Dewi Fatmawati pelaku UMKM “Siomay Bang Bagor” menyampaikan rasa syukurnya karena bisa berpartisipasi dan menjual produknya kepada mahasiswa UKSW.
“Melalui acara ini pelaku UMKM seperti kami memang sangat menguntungkan karena ramai pengunjung, pendapatan bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya. Terima kasih UKSW semoga kampusnya semakin maju dan mendukung masyarakat,” ujar pelaku UMKM asal Semarang ini.
Di sisi lain, Hosea Juan Kurniawan anggota KBM Game Box juga menyampaikan rasa senangnya karena karya yang mereka pamerkan mendapatkan banyak kunjungan. “Ke depannya, kami akan terus mengadakan Game Box sebagai acara tahunan agar karya mahasiswa makin dikenal luas, baik di kalangan mahasiswa UKSW maupun masyarakat umum,” ujarnya.
Keterlibatan puluhan stan dalam Welcoming Party OMB 2025 merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Pencapaian gelar doktor ini menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu pendidikan berkualitas, ke-8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW!(***)
