IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan di Tengah Tekanan Rupiah
kumparanBISNIS November 18, 2025 08:00 AM
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguat pada perdagangan Selasa (18/11). IHSG ditutup menguat di level 8416.88 (+0.55 persen) pada perdagangan Senin (17/11).
Analis Phintraco Sekuritas melihat secara teknikal, IHSG bertahan di atas level MA5. Histogram positif MACD kembali mengalami kenaikan.
“Indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area overbought, sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 8.450-8.480,” tutur analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (18/11).
Saham sektor properti mencatat penguatan paling signifikan, sementara sektor basic material menjadi yang tertekan paling dalam. Rupiah ditutup melemah di sekitar Rp 16.736 per dolar AS pada 17 November, seiring penguatan indeks dolar AS setelah komentar pejabat The Fed yang bernada hawkish dan meredupkan ekspektasi penurunan suku bunga pada Desember 2025.
Analis Phintraco Sekuritas melihat tekanan terhadap rupiah ini dinilai membuat Bank Indonesia berpeluang mempertahankan BI Rate di level 4,75 persen pada RDG 18–19 November.
Pemerintah juga menambah penempatan dana di perbankan, masing-masing Rp 25 triliun di BMRI, BBRI, dan BBNI, serta Rp 1 triliun di Bank Jakarta.
Indeks saham Asia ditutup variatif pada perdagangan Senin (17/11). Investor mencermati memanasnya hubungan China–Jepang setelah Beijing mengimbau warganya berhati-hati terkait perjalanan dan studi di Jepang. Kementerian Pendidikan China menyebut risiko keselamatan bagi warganya meningkat.
Dari data ekonomi, PDB Jepang tercatat terkontraksi 0,4 persen kuartal on kuartal (QoQ) pada kuartal III 2025, turun dari pertumbuhan 0,6 persen pada kuartal sebelumnya namun masih lebih baik dibanding perkiraan kontraksi 0,6 persen.
“Ini merupakan kontraksi yang pertama kali sejak kuartal I 2024, akibat melemahnya konsumsi masyarakat di tengah meningkatnya tekanan harga,” tutur analis Phintraco Sekuritas. Top picks (18/11) adalah BBRI, ASII, ASRI, MYOR dan WIIM.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan secara teknikal IHSG masih berada dalam tren naik, diperkuat oleh posisi MA20 dan MA60 yang membentuk positive crossover.
“IHSG berada dalam fase uptrend didukung MA20&60 yang berada dalam positive crossover. Di sisi lain, RSI juga menunjukkan sinyal positif,” tutur Nafan dalam risetnya, Selasa (18/11).
Dari sentimen global, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada Senin (17/11) menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember, di tengah kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Sementara dari domestik, konsensus memperkirakan BI Rate akan tetap dipertahankan di level 4,75 persen dalam pengumuman RDG BI pada Rabu, sebagai langkah menjaga stabilitas nilai tukar.
Selain itu, Danantara dijadwalkan mulai berinvestasi di pasar modal pada Januari 2026 untuk membantu meningkatkan likuiditas.
Nafan kemudian merekomendasikan saham CUAN, TPIA, dan ULTJ untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Selasa (18/11).
****
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.