BINUS University Dorong Penguatan Literasi dan Etika AI bagi Dosen dalam Transformasi Pendidikan
Sponsored Content November 18, 2025 10:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah percepatan transformasi digital dan kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan, BINUS University menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam membangun ekosistem pembelajaran yang seimbang antara teknologi dan kemanusiaan.

Sebagai bagian dari komitmennya, BINUS terus menyiapkan lulusan yang siap menghadapi masa depan dengan mengintegrasikan AI ke dalam seluruh kurikulum. Melalui kurikulum terintegrasi AI dan mata kuliah lintas disiplin berbasis AI, mahasiswa dipersiapkan agar mampu beradaptasi dan berdaya saing di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.

Namun, BINUS menyadari bahwa menyiapkan mahasiswa saja tidak cukup. Untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan, inklusif, dan beretika di era AI, para dosen sebagai garda terdepan pendidikan juga perlu dibekali kemampuan untuk memanfaatkan AI secara bijak, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kemanusiaan.

Melalui forum pengembangan dosen bertema “Menyatukan Langkah Menuju BINUS 2035: Re-Imajinasi Catur Dharma Terintegrasi dalam Ruang Pendidikan Tinggi yang Fleksibel”, BINUS memperkuat kolaborasi antara manusia dan AI demi mewujudkan pendidikan tinggi yang etis, adaptif, dan berdampak bagi masyarakat.

Forum pengembangan dosen BINUS tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh tenaga pendidik untuk melakukan refleksi, menyelaraskan arah akademik, serta memperkuat komitmen bersama menuju visi jangka panjang BINUS 2035, yakni fostering and empowering the society in building and serving the nation.

Tema forum tahun ini berangkat dari semangat Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, yang menekankan pentingnya fleksibilitas dalam desain kurikulum, moda pembelajaran, serta tata kelola perguruan tinggi.

BINUS University memaknai fleksibilitas ini bukan hanya sebagai kebijakan teknis, tetapi juga perubahan paradigma: bagaimana dosen menjadi pribadi dan institusi yang agile, adaptif, dan responsif terhadap dinamika pendidikan global.

Dalam forum ini, para dosen diajak untuk menavigasi konteks pembelajaran baru, mengintegrasikan teknologi dalam pedagogi, serta menjaga nilai-nilai etika dan kemanusiaan di tengah kemajuan AI. BINUS menempatkan dosen sebagai penggerak utama yang menjembatani kebijakan, inovasi, dan praktik akademik yang bermakna.

Salah satu momen penting dalam forum ini adalah peluncuran resmi Panduan Penggunaan AI bagi Dosen dan Mahasiswa BINUS University. Panduan ini menjadi pijakan baru dalam membentuk interaksi akademik yang terbuka, transparan, dan beretika antara manusia dan AI.

Panduan tersebut mengatur tiga bidang utama:

  • Pengajaran dan Pembelajaran, dengan keseimbangan antara bantuan AI dan orisinalitas manusia.
  • Penelitian dan Publikasi, yang menjamin keaslian dan integritas akademik.
  • Pengabdian kepada Masyarakat, yang mengarahkan pemanfaatan AI untuk kemajuan bersama.

BINUS menumbuhkan budaya digital wisdom, yaitu kemampuan menggunakan AI secara etis, reflektif, dan bertanggung jawab yang selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma: pengajaran, penelitian, pengabdian, dan pengembangan diri.

Rektor BINUS University, Dr. Nelly S. Kom., M.M., menegaskan bahwa kesiapan menghadapi era AI dimulai dari transformasi para pendidik itu sendiri.

“Menyiapkan mahasiswa untuk era AI berarti juga menyiapkan dosen agar mampu berkolaborasi dengan AI secara cerdas dan beretika. Teknologi harus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, bukan menggantikannya. Tugas kita sebagai pendidik adalah memastikan bahwa AI digunakan untuk memperluas cara berpikir, memperdalam kreativitas, dan menumbuhkan empati,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Dr. Nelly menekankan pentingnya keterpaduan antara semua aspek Catur Dharma dalam membangun pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdampak bagi masyarakat. 

“Catur Dharma Perguruan Tinggi BINA NUSANTARA, yakni pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan diri, adalah satu kesatuan yang saling menguatkan. BINUS membangun ruang pendidikan tinggi yang fleksibel, di mana human intelligence dan artificial intelligence berkolaborasi untuk menghasilkan collective intelligence yang berdampak bagi bangsa," jelasnya. 

Dengan semangat tersebut, forum pengembangan dosen ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi gerakan bersama menuju pendidikan tinggi yang fleksibel, etis, dan berorientasi pada kemanusiaan. BINUS University berkomitmen menjadi universitas yang tidak hanya unggul dalam pembelajaran, tetapi juga berdampak baik bagi masyarakat dan bangsa.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.