Ringkasan Berita:
- JDS menggelar wisuda Batch 6 sebagai bagian dari komitmen mencetak SDM unggul di bidang pengeboran minyak, gas, dan geothermal.
- Para pembicara industri menyoroti pentingnya inovasi drilling, teknologi rendah emisi, dan kesiapan SDM menghadapi transformasi energi.
- Lewat lebih dari 70 kegiatan sepanjang 2025, JDS memperkuat ekosistem pembelajaran drilling berstandar global.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Drilling Society (JDS) menggelar wisuda angkatan ke-6 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu (15/11/2025).
Sejak berdiri pada 2019, organisasi non-profit ini konsisten menyediakan program pendidikan pengeboran minyak, gas, dan geothermal secara komprehensif dan gratis sebagai kontribusi nyata dalam menyiapkan tenaga kerja Indonesia menghadapi transformasi industri energi.
SDM drilling adalah tenaga profesional yang bekerja dalam kegiatan pengeboran minyak, gas, dan panas bumi.
Mereka mencakup berbagai peran seperti drilling engineer, driller, rig crew, mud engineer, hingga ahli keselamatan kerja.
Para profesional ini bertanggung jawab merancang program pengeboran, mengoperasikan rig, menjaga keselamatan, serta memastikan seluruh proses berjalan efisien dan sesuai standar teknis.
Keberadaan SDM drilling sangat penting karena pengeboran merupakan tahap paling krusial dalam menemukan dan memproduksi sumber daya energi.
Kualitas tenaga kerja ini menentukan keberhasilan operasi—mulai dari keamanan sumur, efektivitas biaya, hingga pencapaian target produksi. Dengan kompetensi yang kuat, SDM drilling membantu menjaga ketahanan energi dan keberlanjutan industri migas maupun geothermal.
Dalam sambutannya, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Raden Ajeng Sondaryani yang akrab disapa, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kemandirian energi nasional.
"Pencapaian ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi kontribusi nyata bagi daya saing sektor energi Indonesia. Kompetensi yang teman-teman miliki akan memperkuat kemampuan industri untuk berinovasi, beroperasi secara berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan energi masa depan bangsa,” ujarnya.
Dirinya juga menyoroti dinamika industri yang semakin cepat berubah.
“Tantangan global semakin besar, didorong teknologi seperti artificial intelligence dan tuntutan efisiensi energi. Generasi kalian akan menjadi penggerak utama, inovator, problem solver, sekaligus penjaga keberlanjutan sumber daya alam,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum JDS, Yudi Hartono, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para peserta dan pengurus.
“Komunitas ini hadir dari berbagai latar belakang geologi, teknik, legal, ekonomi membentuk ekosistem yang kaya untuk mendukung transisi energi Indonesia. Saya bangga karena peluang di sektor ini semakin luas dan para lulusan hari ini siap mengisinya,” kata Yudi.
Redha Bhawika Putra, Sekretaris Jenderal JDS, menegaskan bahwa capaian Batch 6 bukan hanya hasil kerja panitia, melainkan bukti bahwa ekosistem JDS telah berkembang menjadi wadah pembelajaran energi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Selama 2025, JDS berhasil menyelenggarakan 70 kegiatan yang mencakup kelas teknis, pengembangan kepemimpinan, hingga forum lintas industri. Semua ini adalah manifestasi komitmen kami untuk membangun platform pendidikan pengeboran, oil & gas, dan geothermal yang benar-benar setara dengan standar global,” kata Redha.
Ketua panitia acara Masyita Prabandari menyampaikan, tujuan sederhana namun strategis, menjadikan JDS sebagai platform pendidikan pengeboran terbaik di dunia dan pusat networking para profesional energi.
"Kami ingin alumni JDS bukan hanya menjadi tenaga kerja, tetapi menjadi pembuat keputusan, inovator, dan bagian dari arsitek masa depan energi Indonesia," ujarnya.
Acara wisuda turut menghadirkan sesi talkshow dengan pembicara industri seperti Ilen Kardani (PT Geo Dipa Energi), Pande Susanta (NESR), dan Bayu Wasito Adi (PT Imeco Inter Sarana) yang membahas isu SDM drilling, transisi energi, hingga teknologi penurunan emisi.
Pande Susana menyampaikan, NESR Indonesia berfokus pada pemahaman tantangan pelanggan dan penyediaan solusi bernilai tambah, dengan prioritas pada dekarbonisasi, pengurangan dampak lingkungan, serta pemanfaatan panas.
"Bersama PT Pertamina, NESR mencatat kemajuan injeksi CO₂ sejak 2022–2024 melalui unit portabel yang dapat ditingkatkan skalanya dan didukung solusi digital. Di bidang penangkapan panas, NESR mengusung konsep Zero Emission Heat to Power yang memanfaatkan panas buangan dari berbagai sumber tanpa kebutuhan EPC," katanya.
Menurutnya, NESR juga menawarkan ICE Thermal Harvesting System melalui modul ICE Pack yang memudahkan pemanfaatan panas menggunakan generator ORC.
Ketua angkatan JDS Batch 6, Muhammad Arif Raihannur menutup kegiatan dengan pemberian penghargaan.
“JDS juga memberikan penghargaan kepada peserta berprestasi serta mengapresiasi para pengajar yang telah mengajar tanpa imbalan finansial. Dengan beragam kegiatan, termasuk networking, site visit, dan partisipasi internasional, JDS kembali menegaskan misinya menjadi platform pendidikan dan kolaborasi terbaik di sektor pengeboran dan energi Indonesia," katanya.
JDS juga mengukuhkan JDS Batch 6, Priozky Pratama Purba dan Dina Prasetiawati, sebagai Best Student.