Situasi vulkanik masih fluktuatif sehingga jalur langsung ke Lumajang tidak aman dilalui.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Malang menutup sementara akses jalan dari Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melalui Kecamatan Ampelgading setelah terjadinya erupsi Gunung Semeru pada Rabu.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan penutupan akses jalan Malang-Lumajang itu dilakukan sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman.
"Untuk dari (arah) Lumajang sudah ditutup sementara dari polsek setempat dan dari sisi Kabupaten Malang sudah kami informasikan untuk mengikuti ditutup sementara sampai kondisi aman," kata Chelvin di Malang.
Usai akses jalan melalui Ampelgading ditutup, Chelvin mengimbau pengendara kendaraan bermotor dari arah Malang yang akan menuju Lumajang menggunakan jalur alternatif.
"Jalurnya Malang - Pasuruan - Probolinggo," tambahnya.
Saat ini personel Satuan Lalu Lintas Polres Malang telah disiagakan di titik strategis untuk melakukan penyekatan sekaligus memberikan informasi kepada setiap pengguna jalan yang akan melintas di rute Malang-Lumajang melalui Ampelgading.
Kepala Seksi Humas Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Subinanjar menambahkan penutupan jalur penghubung antardaerah itu untuk menjamin keselamatan masyarakat di tengah kondisi erupsi Gunung Semeru.
"Situasi vulkanik masih fluktuatif sehingga jalur langsung ke Lumajang tidak aman dilalui. Kami meminta masyarakat memahami dan mengikuti arahan petugas," ucapnya.
Polres Malang juga berkoordinasi dengan Polres Lumajang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait untuk memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru serta menyiapkan langkah darurat apabila diperlukan.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Semeru dari sebelumnya level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya di Bandung, Rabu, mengatakan bahwa peningkatan status Gunung Semeru menjadi Awas itu setelah hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan tidak stabil.
"Kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB," kata Wafid.
Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah gunung serta sektor barat hingga timur laut sejauh 20 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras, khususnya di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak erupsi.







