Bandarlampung (ANTARA) - Petugas Patroli dan Keamanan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (Bakter) berhasil mengungkap dugaan upaya peredaran narkotika di jalur tol tersebut.

"Peristiwa tersebut bermula saat Tim Patroli Bravo melakukan patroli rutin pada Kamis (20/11) sekitar pukul 05.35 WIB, dan menemukan kendaraan Nissan X-Trail bernomor polisi D 1160 UN dalam kondisi kecelakaan di jalur cepat ganda tanpa pengemudi di lokasi," kata Manager Public Affairs HKA Bakter, M. Alkautsar, dalam keterangannya di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa pengamanan berlangsung berkat sinergisitas petugas Patroli Bravo, personel keamanan dari Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) dan PJR Polda Lampung.

Menurutnya, petugas awalnya melakukan pengamanan terhadap kendaraan yang mengalami kecelakaan di KM 136 B. Namun, saat dilakukan upaya evakuasi, pengemudi tidak ditemukan sehingga tim melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

“Dalam proses pemeriksaan, petugas menemukan satu tas besar berwarna biru berisi lima tas lainnya, tiga tas coklat, satu tas merah tua, dan satu tas biru yang diduga milik kendaraan tersebut. Temuan itu kemudian dibuka bersama pihak kepolisian dan didapati 34 kantong yang diduga merupakan jenis narkotika,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh barang bukti telah diserahkan kepada kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Alkautsar juga menekankan bahwa temuan ini merupakan bukti nyata kontribusi pengelola jalan tol dalam mendukung keamanan publik.

“Temuan ini menunjukkan bahwa pengawasan petugas kami tidak hanya memastikan kelancaran dan kenyamanan lalu lintas, tetapi juga membantu aparat kepolisian dalam mencegah tindak kriminal, termasuk penyalahgunaan layanan tol untuk distribusi barang ilegal,” katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen pengelola Tol Bakter dalam mendukung penegakan hukum di jalan tol.

“Kami berkomitmen menjaga keamanan dan keselamatan di ruas tol. Selain memastikan kelancaran mobilitas pengguna, kami mendukung penuh upaya aparat dalam mencegah tindak kriminal, termasuk peredaran narkotika,” pungkasnya.