Grid.ID - Perseteruan antara Ruben Onsu dan Sarwendah semakin memanas. Hal ini bermula saat Sarwendah didatangi oleh debt collector pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, ketika dua penagih utang datang mencari satu unit kendaraan Land Rover atau Range Rover yang disebut memiliki tunggakan cicilan.
Sebagai adik dari Ruben Onsu, Jordi pun akhirnya ikut menanggapi perseteruan tersebut. Ia mengaku tidak berani ikut campur dalam permasalahan sang kakak dan kakak iparnya tersebut.
Meski demikian, ia juga berharap agar permasalahan antara Ruben dan Sarwendah cepat selesai. Ia juga menyarankan agar keduanya dapat bertemu dan menyelesaikannya secara pribadi.
"Kalau masalah finansial aku nggak berani ikut campur. Karena kan setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi mengikuti dari ada press conference, kemudian ada lain-lain juga gitu ya. Kayaknya mungkin ya baiknya sebagai penengah gitu ya, ada baiknya mungkin duduk aja bareng-bareng," ujar Jordi Onsu di kawasan Tangerang pada Kamis (20/11/2025) malam.
Ia juga ikut menanggapi perihal pernyataan Ruben yang disebut susah bertemu dengan anak-anaknya. Jordi mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kesulitan untuk menemui keponakannya sama sekali.
"Kalau problemnya mungkin di anak ya tinggal diskusikan bersama. Terus rasanya kalau memang dirasa, "Oh ternyata ada yang sulit menemukan ponakan," kan ponakannya nggak dibawa kabur gitu ya, nggak dipindahin rumahnya, rumahnya ada gitu. Jadi tidak ada menghalangi, tidak ada kesulitan sih di situ," ujar Jordi.
Lebih lanjut, Jordi berharap baik Sarwendah dan Ruben untuk dapat segera bertemu dan membicarakan hal tersebut dengan kepala dingin.
"Baiknya sebagai adik, adik ipar, sebagai paman, ya duduk aja bareng-bareng tanpa ada orang ketiga, tanpa pengacara mungkin. Dengan kepala dingin, semua dipikirkan baik-baik demi kepentingan anak dan juga keluarga," tutur Jordi Onsu.
Perseteruan ini bermula pada 7 November 2025, dua orang debt collector mendatangi kediaman Sarwendah. Mereka menagih utang atas sebuah mobil Land Rover / Range Rover yang dikatakan atas nama Ruben Onsu. Kuasa hukum Sarwendah, Abraham Simon, menyatakan bahwa kesalahan arah penagihan telah terjadi yaitu utang tersebut memang atas nama Ruben, dan kendaraan itu dibeli setelah masa perkawinan mereka selesai.
Menurut pihak Sarwendah, kedatangan penagih utang tersebut membuatnya dan anak-anak ketakutan.
Kuasa hukum Sarwendah, Chris Sam Siwu, menjelaskan bahwa tujuan mereka membuka kasus ini ke publik bukanlah untuk mempermalukan siapa pun, melainkan agar tidak ada lagi kunjungan debt collector ke rumah kliennya. Lebih jauh lagi, Chris menyampaikan bahwa kekhawatiran utama adalah dampak psikologis bagi anak-anak jika mereka menyaksikan penagihan utang di rumah.
Di sisi lain, kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, membantah tuduhan bahwa kliennya menunggak utang secara besar atau sengaja menghindari tanggung jawab. Ia menyatakan bahwa keterlambatan pembayaran sebenarnya sangat singkat bahkan, menurut versi Ruben, cicilan belum jatuh tempo secara “fatal”.