Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur menyiapkan bantuan pakan ternak di masa darurat bencana Gunung Semeru untuk mempercepat penanganan sektor peternakan sebagai bagian dari upaya menyeluruh dalam merespons dampak erupsi.

"Tak hanya berfokus pada keselamatan warga, pemerintah juga memberikan perhatian serius pada penyelamatan dan pemulihan aset ekonomi masyarakat melalui penyediaan pakan bagi ternak yang berhasil dievakuasi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Endra Novianto di Lumajang, Jumat.

Menurutnya, intervensi cepat tersebut berupa distribusi pakan ternak dilakukan untuk menjaga kondisi hewan tetap stabil di masa darurat.

"Ternak menjadi bagian penting dari mata pencaharian warga di lereng Gunung Semeru, sehingga keberlangsungannya berpengaruh langsung pada pemulihan setelah bencana," tuturnya.

Ia mengatakan tim lapangan telah mengevakuasi sebanyak 161 ekor kambing dan domba dari dua wilayah paling dekat dengan zona bahaya, yaitu Dusun Curahkobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, serta wilayah eks Dusun Kajarkuning, yang sejak Agustus 2025 masuk dalam administrasi Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Penetapan batas wilayah baru itu mempermudah proses penyaluran bantuan, karena alur koordinasi telah disesuaikan dengan struktur pemerintahan terbaru," katanya.

Di tengah proses evakuasi, pemerintah juga mencatat kerugian signifikan pada sektor peternakan. Berdasarkan data sementara kematian ternak per Kamis (20/11) hingga pukul 15.00 sebanyak empat ekor sapi, dan 139 ekor kambing-domba.

Ratusan ternak itu dilaporkan mati di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, wilayah yang terdampak cukup berat oleh abu vulkanik dan awan panas guguran Semeru.

"Ketika ternak warga selamat, ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tak ikut terhenti," katanya.

Selain bantuan pakan, lanjut dia, Pemkab Lumajang melaksanakan pemeriksaan kesehatan intensif, penguatan kandang darurat, serta pendataan menyeluruh untuk memetakan kebutuhan lanjutan, pendekatan itu menjadi bagian dari strategi reformasi ketahanan pangan di masa tanggap darurat.

Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat rantai bantuan logistik ternak seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan.

Prioritasnya adalah menjaga kesehatan hewan, meminimalkan potensi kerugian tambahan, dan mempercepat pemulihan ekonomi warga terdampak setelah aktivitas Semeru kembali terkendali.

Dengan langkah itu, penanganan bencana tidak hanya berorientasi pada keselamatan, tetapi juga keberlanjutan hidup masyarakat. Pemerintah memastikan bahwa setiap aset, termasuk ternak yang menjadi tumpuan banyak keluarga, mendapatkan perlindungan maksimal di tengah situasi darurat.