Jakarta (ANTARA) - Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur memperkuat operasi kemanusiaan setelah terjadinya erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Komandan Satbrimob Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Suryo Sudarmadi dalam keterangannya mengatakan bahwa sejak Sabtu dini hari, satu satuan setingkat kompi (SSK) Satbrimob yang dipimpin Danyon B Pelopor Kompol Toni Agus Salim telah bergerak mendukung pemulihan warga di Kecamatan Pronojiwo.
Suryo mengatakan bahwa operasi kemanusiaan dimulai sejak pukul 04.30 WIB melalui pengoperasian dapur lapangan Brimob yang setiap harinya memasak ratusan porsi makanan gratis bagi warga terdampak, para pengungsi, serta personel SAR di lapangan.
Pada pagi hari, personel melaksanakan pengecekan kesiapan dan pembagian tugas yang dipimpin Toni Agus Salim untuk memastikan seluruh operasi berjalan aman, terkoordinasi, dan penuh empati.
Setelah itu, personel langsung diturunkan untuk membantu membersihkan rumah warga dari abu vulkanik dan material erupsi.
“Banyak warga yang merasa tidak lagi memiliki tenaga untuk memulai pemulihan sehingga kehadiran Brimob yang turut mengangkat barang-barang rumah tangga, membersihkan permukiman, dan memindahkan barang penting menuju hunian tetap menjadi bentuk pertolongan nyata yang sangat dirasakan masyarakat,” katanya.
Pada pukul 09.00 WIB, Satbrimob memberikan pemulihan psikososial melalui kegiatan trauma healing bagi anak-anak di SDN 04 Pronojiwo yang dipimpin Bripka Arif bersama dua personel lainnya.
Pemulihan diberikan melalui kegiatan edukatif, aktivitas kreatif, dan pendampingan emosional agar anak-anak bisa kembali merasa aman dan mampu melepaskan ketegangan pascabencana.
Pada pukul 11.00 WIB, pos dapur lapangan Brimob di Desa Supit Urang menerima kunjungan utusan Presiden yang meninjau langsung kesiapan logistik, pelayanan dapur lapangan, dan pendampingan warga terdampak yang dilakukan Brimob.
"Kehadiran pemerintah pusat tersebut memperkuat koordinasi nasional dalam penanganan bencana Semeru dan memastikan bahwa setiap langkah yang dilakukan di lapangan berjalan sesuai kebutuhan masyarakat," kata Suryo.
Adapun sehari sebelumnya, Jumat (21/1), Polda Jawa Timur telah memberangkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Dengan status Gunung Semeru yang berada pada Level IV (Awas), bantuan difokuskan untuk mendukung dua titik utama pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, yakni Posko SD 04 Supiturang dan Posko SMP 2 Pronojiwo yang menampung ratusan warga, termasuk kelompok rentan seperti balita, bayi, lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, serta ibu menyusui.
Bantuan yang dikirimkan meliputi kebutuhan balita seperti susu, popok, kasur bayi, pakaian anak, serta 450 selimut untuk lansia dan 300 paket makanan ringan untuk anak-anak dan remaja.
Polda Jawa Timur, kata Suryo, memastikan bahwa seluruh rangkaian bantuan kemanusiaan akan terus berlanjut hingga situasi benar-benar pulih.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya melaporkan Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Dalam letusan itu, Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.







