Mengungkap Pengaruh Kerajaan Champa terhadap Budaya Nusantara
Rizky Ega Pratama November 23, 2025 04:00 AM
Kerajaan Champa yang berlokasi di wilayah Vietnam tengah dan selatan ternyata memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan kerajaan-kerajaan di kepulauan Indonesia.
Jejak interaksi ini turut membentuk corak kebudayaan, khususnya dalam jalur perdagangan maritim dan proses penyebaran Islam di Nusantara. Menelaah pengaruh Kerajaan Champa terhadap budaya Nusantara dapat membuka pemahaman tentang bagaimana identitas regional terbentuk melalui persilangan budaya.

Sekilas tentang Kerajaan Champa: Poros Maritim Kuno di Asia Tenggara

Kerajaan Champa dikenal sebagai salah satu kekuatan maritim utama di Asia Tenggara sejak abad ke-2 hingga ke-19. Kemampuan mereka dalam navigasi dan perdagangan menjadikan Champa dipilih sebagai jembatan penghubung antara Nusantara, Tiongkok, dan dunia Barat.

Siapa Bangsa Champa?

Bangsa Champa merupakan penutur bahasa Austronesia, serumpun dengan mayoritas suku bangsa di Nusantara. Kedekatan linguistik ini mempermudah proses interaksi dan pertukaran budaya yang berlangsung selama berabad-abad di jalur laut.

Hubungan Dagang dan Diplomatik dengan Kerajaan Nusantara

Champa memegang peranan penting dalam jalur perdagangan rempah. Menurut Denys Lombard dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya, Bagian II: Jaringan Asia (2008), hubungan ini tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga diplomatik. Buktinya yaitu perkawinan politik antara elite kerajaan, seperti pernikahan raja Majapahit dengan seorang putri Champa.

Pengaruh Champa dalam Penyebaran Islam di Nusantara

Salah satu warisan terpenting Champa adalah perannya dalam jaringan Islamisasi awal di Nusantara. Hubungan kekerabatan yang terjalin antara elite Champa dan Jawa menjadi pintu masuk bagi penyebaran ajaran Islam di pusat kekuasaan Hindu-Buddha.

Peran Putri Champa di Keraton Majapahit

Pernikahan seorang putri Champa, yang diyakini telah memeluk Islam, dengan Raja Brawijaya V dari Majapahit menciptakan komunitas Muslim di lingkungan keraton. Kehadiran komunitas ini menjadi titik awal proses Islamisasi di kalangan bangsawan Jawa.

Keterkaitan Champa dengan Wali Songo

Seperti dijelaskan H. Nasution dalam buku Islam ditinjau dari berbagai aspeknya (1985), salah satu anggota Wali Songo, yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat), memiliki darah Champa dari ibunya. Silsilah ini memperkuat jalur dakwah Islam antara Champa dan pesisir utara Jawa.

Jejak Budaya Champa yang Melebur dalam Kesenian dan Tradisi Lokal

Akulturasi budaya Champa dan Nusantara juga terlihat pada tinggalan fisik dan tradisi yang masih bertahan. Jejak ini menjadi bukti adanya perpaduan estetika dan keyakinan yang dibawa oleh komunitas Champa yang bermukim di Nusantara.

Arsitektur dan Seni Ukir: Adakah Kemiripan Candi Champa dan Jawa?

Meskipun memiliki gaya yang berbeda, beberapa ahli melihat adanya pertukaran ide dalam seni arsitektur candi. Kemiripan motif hias tertentu menunjukkan adanya kontak artistik antara perajin Champa dan Jawa pada masa lampau.

Tradisi Keagamaan dan Peringatan Kematian

Pengaruh seni Islam Champa terlihat jelas pada nisan-nisan kuno di Jawa. Menurut M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008), gaya ukiran khas pada nisan di kompleks makam Troloyo, Trowulan, menunjukkan bukti kehadiran komunitas Champa dan kontribusi mereka pada budaya Islam awal di Jawa.

Warisan Champa: Ikatan Sejarah yang Membentuk Identitas

Runtuhnya ibu kota Champa, Vijaya, pada tahun 1471 memicu diaspora warganya ke berbagai wilayah, termasuk Nusantara. Para pengungsi ini membawa serta keahlian dan tradisi yang kemudian memperkaya kebudayaan lokal di tempat baru mereka.

Sisa-Sisa Pengaruh Champa di Aceh

Aceh menjadi salah satu tujuan utama diaspora Champa. Komunitas ini membawa keahlian dagang, pelayaran, dan tradisi keilmuan Islam yang turut memperkuat posisi Kesultanan Aceh sebagai pusat peradaban.

Pentingnya Memahami Sejarah Bersama Champa dan Nusantara

Memahami relasi Champa dan Nusantara menegaskan bahwa sejarah kepulauan Indonesia tidak terbentuk dalam ruang hampa. Ikatan maritim, kekerabatan, dan pertukaran budaya dengan bangsa lain seperti Champa merupakan elemen penting yang membentuk identitas majemuk bangsa Indonesia saat ini.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.