Ringkasan Berita:
- Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah, mendesak Pemkot percepat penuntasan semua rumah pompa sebelum puncak musim hujan.
- Ia menyoroti khususnya Rumah Pompa Gunung Anyar yang harus selesai 15 Desember 2025 dengan tetap memprioritaskan kualitas.
- Rumah pompa dinilai efektif meminimalisasi banjir meski curah hujan tinggi/air laut pasang, sehingga banjir cepat surut dan tak masuk rumah.
- Surabaya kini punya 76 rumah pompa dengan 350 mesin penyedot; proyek ini didukung anggaran Rp 1,1 T (2026).
SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah, mendesak agar Pemkot Surabaya mempercepat penuntasan rumah pompa di seluruh wilayah.
Keberadaan rumah pompa ini dinilai efektif dalam mengatur laju deras arus banjir Surabaya.
Salah satu menjadi sorotan pimpinan DPRD dari Fraksi PKB ini adalah keberadaan rumah pompa di Gunung Anyar.
Proyek penanggulangan banjir di wilayah ini belum tuntas.
"Kami meminta Pemkot menuntaskan semua Rumah Pompa sebelum puncak musim hujan terjadi. Ini belum Januari. Rumah Pompa Gunung Anyar harus dipercrpat dengan tetap memprioritaskan kualitas proyek. Banjir ini urusannya dengan umat," kata Laila.
Banjir yang terjadi di Gunung Anyar dan sekitarnya kemarin diakui memang karena curah hujan tinggi dan air laut pasang.
Namun dengan optimalnya seluruh saluran yang terkoneksi satu sama lain, normalisasi saluran, dan rumah pompa, dampak banjir bisa diminimalisasi.
Tidak sampai masuk rumah dan banjir cepat surut.
Semua terkait proyek banjir harus dikerjakan menyeluruh dan tuntas.
Anggaran Rp1,1 triliun khusus untuk penanggulangan banjir 2026 harus bisa membuat nyaman warga.
Tidak cemas saat hujan deras mengguyur.
Laila memahami keinginan warga agar setiap wilayah mereka tidak banjir.
Apalagi sampai menggenangi dalam rumah.
Bersama warga dia berharap agar proyek infrastruktur banjir bisa dirasakan hasilnya secara nyata.
Khusus Rumah Pompa, perempuan berhijab itu segera dituntaskan, termasuk Rumah Pompa Gunung Anyar yang baru akan dituntaskan pada 15 Desember 2025.
Pompa ini bisa mempercepat arus masuk ke saluran primer.
Saat ini sudah sekitar 76 Rumah Pompa dibangun di Surabaya, dan tersebar di seluruh wilayah mulai Surabaya Barat, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan Surabaya Pusat.
Dengan 350 lebih mesin penyedot di dalamnya. Tahun depan Rumah Pompa akan ditambah.
Dengan dipadukan proyek pembangunan infrastruktur pengendalian dan pencegahan banjir lainnya termasuk pembangunan saluran menyeluruh skala besar, banjir Surabaya bisa dicegah.