Wall Street Menguat, Didorong Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed
kumparanBISNIS November 26, 2025 08:00 AM
Indeks Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Selasa (25/11). Hal ini didorong oleh serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) dinilai mendukung peluang Federal Reserve Amerika Serikat untuk melakukan pemangkasan suku bunga ketiga Desember nanti.
Dikutip dari Reuters, Rabu (26/11), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 569,39 poin, atau 1,23 persen menjadi 47.017,66. S&P 500 (.SPX) menguat 48,51 poin atau 0.72 persen menjadi 6.753,63 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 93,49 poin atau 0,40 persen menjadi 22.964,28.
Adapun Departemen Perdagangan dan Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan September untuk penjualan ritel dan harga produsen yang menunjukkan pelemahan konsumsi dan terus meredanya inflasi.
“Tentu saja data tersebut mencerminkan kondisi bulan September dan sekarang kita berada di November, namun tetap saja trennya menunjukkan inflasi tidak memburuk, dan itu membuka peluang pemangkasan suku bunga Desember,” kata Peter Cardillo, ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York.
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
Selain itu, data terbaru dari Conference Board menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen yang lebih buruk dari perkiraan dengan ekspektasi jangka pendek anjlok hampir 12 persen.
“Menjelang musim liburan, saya rasa ini bukan pertanda baik. Ini poin lain yang mendukung perlunya penurunan suku bunga pada Desember,” ujar Cardillo.
Di sisi yang sama, pasar keuangan AS memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga akan terjadi sebesar 84,7 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan 50,1 persen pada pekan lalu.
Di Wall Street, pelemahan saham perusahaan kecerdasan buatan unggulan Nvidia (NVDA.O) menahan kenaikan Nasdaq. Saham Nvidia turun 3,9 persen sementara indeks semikonduktor Philadelphia SE (.SOX) terakhir tercatat turun 0,8 persen.
Sementara, saham jaringan toserba Kohl’s (KSS.N) melonjak 34,6 persen dan ssham peretail pakaian Abercrombie & Fitch (ANF.N) melesat 35 persen setelah kedua perusahaan meningkatkan proyeksi laba tahunannya.
Selain itu, saham Alphabet (GOOGL.O) juga naik 1,3 persen setelah laporan dari The Information menyebut Meta Platforms (META.O) sedang berdiskusi untuk menggunakan chip AI Google di pusat datanya mulai 2027 dan menyewa chip dari Google Cloud tahun depan.
Di sisi lain, saham Alibaba yang terdaftar di AS turun 2,1 persen meski raksasa e-commerce Tiongkok itu melampaui ekspektasi pendapatan kuartalan. Sedangkan saham bursa kripto Coinbase (COIN.O) dan MicroStrategy (MSTR.O) merosot masing-masing 3,4 persen dan 5,2 persen di tengah melemahnya harga bitcoin.
Adapun jumlah saham naik mengungguli saham turun dengan rasio 3,73 banding 1 di NYSE. Ada 144 saham mencapai level tertinggi baru dan 38 mencapai level terendah baru di NYSE. Di Nasdaq, 3.121 saham menguat dan 1.462 melemah dengan rasio saham naik terhadap turun sebesar 2,13 banding 1.
S&P 500 mencatat 36 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan 2 level terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 118 level tertinggi baru dan 69 level terendah baru.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.