4 Mitos Diet yang Harus Kamu Stop Percaya Mulai Sekarang
kumparanWOMAN November 26, 2025 11:00 AM
Diet jadi salah satu hal yang punya banyak mitos, sampai kita bingung mempercayai yang mana. Ada yang bilang nggak boleh makan lewat jam 7 malam, ada yang nyuruh minum cuka apel tiap pagi, ada juga yang percaya kalau ngunyah lebih lama bisa bikin cepat kenyang.
Padahal kalau ditanya sumbernya dari mana, kebanyakan cuma “katanya”. Alhasil, niat diet malah berubah jadi ritual penuh rasa bersalah. Prinsip dasar tubuh sebenarnya sederhana, berat badan turun kalau kalori yang masuk lebih sedikit dari yang dipakai tubuh. Sesimpel itu, tapi sering tertutup mitos.
Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Guadelupe Maria Melissa, Certified Obesity & Weight Management Consultant dari LIGHT Group kepada kumparanWOMAN, “Prinsip utama dalam diet tetaplah defisit kalori, yaitu mengonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tubuh, sehingga tubuh menggunakan cadangan lemak atau gula sebagai sumber energi. Dari situlah berat badan bisa turun.”

Mitos Diet yang Nggak Perlu Kamu Percaya Lagi

Supaya kamu nggak makin bingung, yuk kita lurusin empat mitos diet yang sering banget berseliweran di media sosial.

1. Makan lewat jam 7 malam bikin gemuk

Ilustrasi Makan lewat jam 7 malam bikin gemuk. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makan lewat jam 7 malam bikin gemuk. Foto: Shutterstock
Tubuh kita sebenarnya nggak punya jam malam khusus untuk menyimpan lemak. Karena yang menentukan berat badan naik atau turun adalah jumlah kalori harian secara keseluruhan, bukan jam berapa kamu makan. Jadi makan setelah jam 7 malam tetap boleh, asalkan porsinya sesuai dan tidak berlebihan. Hal yang perlu kamu perhatikan justru jenis makanannya, hindari yang terlalu tinggi gula, lemak, atau digoreng berat supaya tidur tetap nyaman tanpa rasa begah.

2. Makan cepat biar nggak kalap

Perempuan makan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan makan. Foto: Shutterstock
Banyak yang berpikir makin cepat makan berarti makin sedikit waktu untuk lapar, padahal justru kebalikannya. Tubuh baru mengirim sinyal kenyang ke otak setelah sekitar 15–20 menit sejak kamu mulai makan. Kalau kamu menghabiskan sepiring nasi dalam waktu 5 menit, otak belum sempat sadar kalau perut sudah penuh. Akhirnya, kamu malah nambah porsi lagi karena merasa masih kurang, walau sebenarnya sudah kenyang.

3. Cuka apel bisa bikin kurus

Ilustrasi cuka sari apel. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuka sari apel. Foto: Shutterstock
Tren minum cuka apel setiap pagi memang viral, tapi sayangnya belum ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan cuka apel bisa menurunkan berat badan secara langsung. Kalau ada yang merasa beratnya turun setelah rutin konsumsi cuka apel, kemungkinan besar karena mereka juga sekalian mengurangi makan. Jadi bukan efek cuka apel semata, tapi kombinasi dari defisit kalori. Hal lainnya yang perlu kamu perhatikan adalah terlalu banyak cuka apel justru bisa mengganggu lambung dan merusak enamel gigi.

4. Gula harus diganti stevia supaya aman

Ilustrasi gula stevia. Foto: AmyLv/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula stevia. Foto: AmyLv/shutterstock
Stevia memang lebih rendah kalori dibanding gula biasa dan bisa jadi alternatif yang lebih ringan. Tapi bukan berarti kamu harus mengganti semua manis-manisan dengan stevia setiap hari. Penggunaan yang berlebihan justru bisa bikin kamu semakin craving makanan manis. Jadi kuncinya tetap pada pengendalian porsi, bukan cuma ganti bahan pemanisnya.
Diet nggak harus rumit. Selama kamu tahu batas kalori, makan dengan sadar, dan nggak gampang percaya kata orang, perjalananmu akan jauh lebih tenang. Karena diet yang berhasil bukan yang paling ekstrem, tapi yang bisa dijalani dengan nyaman dan berkelanjutan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.