Pidie Jaya Pora-poranda Diterjang Banjir & Longsor, Bupati Rilis Nama Gampong
Nurul Hayati November 28, 2025 08:32 PM
Ringkasan Berita:
  • Selasa (25/11/2025) – Kamis (27/11/2025), hujan lebat selama 3 hari memicu banjir & longsor besar di Kabupaten Pidie Jaya, melumpuhkan roda ekonomi, transportasi, serta merusak berbagai fasilitas umum.
  • Ribuan rumah, tambak, persawahan, dan fasilitas umum rusak.
  • Jalan nasional, provinsi, dan kabupaten terputus; jembatan serta jaringan pipa air bersih PDAM rusak.
  • Longsor tebing sungai dan badan jalan terjadi di banyak titik.
  • Banjir dan longsor di Pidie Jaya merusak ratusan gampong di 7 kecamatan.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bencana banjir dan longsor terjang Pidie Jaya, akibat hujan lebat yang turun selama tiga hari, Selasa (25/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025).

Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi MA, merilis sejumlah gampong yang berdampak banjir dan longsor.

Bencana terjadi di Negeri Japakeh julukan Pidie Jaya itu sempat melumpuhkan roda ekonomi dan transportasi. 

"Pidie Jaya telah mengalami bencana banjir dan longsor. Berikut nama gampong yang terdampak," kata Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, Jumat (28/11/2025).

Ia menyebutkan, gampong yang terdampak di Kecamatan Bandar Baru berjumlah  28 gampong.

Adalah Gampong Cut Nyong, Meunasah Gampong, Baro, Pulo Rheng, Dayah Nyong, Daboih, Berandeh, Kayei Raya, Blang Glong, Tutong, Siren, Keude Lueng Putu, Peub Lueng Nibong, Baroh Musa dan Teungeh Musa.

Lalu, Gampong Balee, Udeung, Ara, Baroh Lancok, Manyang, Mesjid, Pulo Pueb, Sawang, Tualada, Cut Langien, Sagoe, Dayah Langien dan Baroh Cot. 

Menuritnya, banjir yang menerjang gampong di Kecamatan Bandar Baru akibat meluap Krueng Putu, Krueng Pante Raja hingga Krueng Cubo. 

Kata Bupati Sibral Malasyi, untuk Kecamatan Panteraja yang berdambak banjir meliputi Gampong Tu, Keude Panteraja, Hagu, Muka Blang, Lhok Puuk, Mesjid, Teungoh, Tunong, Peurade dan Reudeup.

"Sepuluh titik terjadi banjir di Panteraja akibat meluap Krueng Panteraja. Di Kecamatan Panteraja juga terjadi jalan amblas, longsor badan jalan, rusaknya rumah warga, rusak tambak warga dan longsor tebing sungai," jelasnya.

Selanjutnya, kata Sibral Malasyi, 27 gampong berdampak banjir di Kecamatan Trienggadeng, yang meliputi Sagoe, Mee Peuduek, Mesjid Peuduek, Tuha, Reuseb, Dee, Panton Raya, Dayah Teumanah, Tampui dan Keude Trienggadeng. 

Kemudian, Gampong Raya, Paya, Meue, Mesjid Trienggadeng, Teungkluet, Matang, Deah Ujong Baroh, Peulandok Teungoh, Peulandok Tunong, Deah Pangwa, Meucat, Cot Makaso, Buloh, Mee Pangwa, Kuta Pangwa, Cot Lheue Rheng dan Rawasari. Banjir di Trienggadeng akibat Krueng Beracan.

Kata Bupati Pidie Jaya, untuk Kecamatan Meureudue tercatat 30 gampong terdampak banjir dan longsor.

Adalah Meunasah Balek, Kota Meureudu, Mesjid Tuha, Rungkom, Blang Awe, Manyang Lancok, Manyang Cut, Beurawang, Rhieng Blang, Rhieng Krueng, Rhieng Mancang dan Meunasah Lhok. 

Lalu, Meuraksa, Pulo U, Geuleudah, Dayah Timu, Bunot, Glumpang Tutong, Meunasah Hagu, Pohroh, Kudrang, Lampoh Lada, Mulieng, Dayah Tuha, Rumpuen, Rambong, Meunasah Kulam, Grong-Grong, Kuta Trieng dan Teupin Peuraho. 

Menurutnya, banjir di Meureudue juga memutuskan badan jalan nasional menghubungkan jembatan.

Lalu, rusaknya jalan provinsi dan kabupaten juga jaringan pipa air bersih PDAM. 

Selain itu, rumah rusak, tambak warga, longsor tebing sungai dan area persawahan rusak. 

Kata Sibral, Kecamatan Meurah Dua juga berdampak banjir dan longsor yang terjadi di 19 gampong.

Tidak hanya itu, badan jalan provinsi terjadi longsor, rumah warga rusak, tebing sungai amblas, rumah rusak, fasilitas peternakan rusak dan area persawahan rusak. 

Kemudian, Kecamatan Ulim berdampak banjir dan longsor 30 gampong.

Seperti badan jalan provinsi rusak, fasilitas umum rusak, longsor tebing sungai hingga perswahan dan tambak menjadi sasaran diterjang banjir. 

Selanjutnya, Kecamatan Jangka Buya berdampak banjir 18 gampong.

Di kecamatan tersebut juga terjadi longsor tebing sungai.

Banjir ekstrem itu merusak badan jalan provinsi di Pidie Jaya dan fasilitas umum, rumah warga hingga tambak. 

Berikutnya, sebut Bupati Pidie Jaya, 45 gampong di Kecamatan Bandar Dua (Ulee Gle) berdampak banjir dan longsor.

Kerusakan dampak banjir terhadap infrasruktur, meliputi badan jalan kabupaten, fasilitas umum, rumah warga, areal persawahan dan ambruk tebing sungai. 

"Banjir dan longsor di Pidie Jaya telah melumpuhkan ekonomi warga dan pendidikan," pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.