Tim PUPR di lapangan melaporkan bahwa dua titik longsor sudah berhasil ditembus. Ini kemajuan penting untuk mempercepat normalisasi akses di kawasan tersebut
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh M. Nasir menyatakan dua titik longsor di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Aceh Utara, berhasil diterobos tim di lapangan.
"Tim PUPR di lapangan melaporkan bahwa dua titik longsor sudah berhasil ditembus. Ini kemajuan penting untuk mempercepat normalisasi akses di kawasan tersebut,” katanya di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan Gunung Salak merupakan jalur vital yang menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. Sejak bencana terjadi jalur tersebut mengalami sejumlah longsoran besar yang menutup akses sepenuhnya dan menghambat mobilitas masyarakat serta distribusi logistik.
Saat ini, kata dia, Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bener Meriah bersama Tim PUPR Aceh terus melakukan pengerjaan tanpa henti, siang dan malam, untuk membuka seluruh titik longsor yang tersisa.
Ia mengatakan upaya percepatan tersebut menjadi prioritas pemerintah daerah guna memastikan konektivitas Aceh Utara–Bener Meriah.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim di lapangan yang terus berjuang untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Pemerintah Aceh berkomitmen melakukan percepatan pembukaan jalur demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” kata M Nasir.
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh merilis data sementara bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh itu mengakibatkan sebanyak 204.940 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan 110.962 KK diantaranya mengungsi.
Ia mengatakan warga yang mengungsi akibat bencana Hidrometeorologi tersebar di 828 lokasi pengungsian.
Adapun jumlah korban jiwa meninggal dunia sebanyak 156 orang, korban hilang 181 orang, korban luka berat 403 orang, dan korban luka ringan 1.435 orang.







