Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyediakan akses internet gratis untuk seluruh masyarakat di lokasi pengungsian Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut.
"Kita coba membantu masyarakat agar bisa berkomunikasi ke luar, karena seluruh komunikasi terputus sejak longsor pekan lalu," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumut Erwin Hotmansah Harahap di Pandan, Tapteng, Senin.
Akses internet Dinas Kominfo Provinsi Sumut saat ini berada di area Kantor Bupati Tapteng, tepatnya Kantor Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tapanuli Tengah.
Menurut dia, Tapanuli Tengah menjadi kabupaten yang paling terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sejak Selasa (25/11).
Bencana hidrometeorologi ini selain memutus akses transportasi darat, juga akses komunikasi dan internet di seluruh wilayah Tapteng dan Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Data Pusat Pengendalian Operasi Basarnas menyatakan wilayah Sumatera Utara merupakan kondisi darurat paling luas dengan 3.029 warga terdampak.
Tercatat 217 korban meninggal dan 168 korban masih dinyatakan hilang.
Basarnas mengerahkan helikopter, kapal, drone, perahu karet, dan 121 personel untuk mendukung operasi SAR tersebut.
"Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat, petugas dan seluruh yang ada di sekitar sini. Karena akses komunikasi di saat seperti ini sangat penting," kata Erwin.
Siti Pasaribu, warga Tapanuli Tengah yang sedang menggunakan akses internet gratis ini, mengaku bersyukur karena bisa mengakses internet kembali.
Ia langsung menelepon keluarga di ibu kota Provinsi Sumatera Utara untuk mengabarkan kondisinya saat ini sembari berlinang air mata.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut melaporkan banjir bandang melanda tujuh kecamatan di Tapanuli Tengah sejak Selasa (25/11), yaitu Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, dan Pinangsori.
Tanah longsor terjadi di enam kecamatan, yakni Badiri, Sibabangun, Lumut, Sarudik, Tapian Nauli, dan Tukka, sehingga Tapteng menjadi wilayah terisolasi karena listrik terputus dan jaringan seluler mati.
"Alhamdulillah, udah bisa ngabarin keluarga yang di Medan. Kami tak ada komunikasi, listrik mati, sinyal tak ada, ini dah bisa. Alhamdulillah, kali pak," kata Siti.







