Tertangkapnya Penyelundup 2 Ton Sabu Dewi Astutik, Jaringan Fredy Pratama
kumparanNEWS December 03, 2025 08:40 AM
Pelarian Dewi Astutik selaku gembong narkoba penyelundup 2 ton sabu ke Indonesia berakhir. Dewi Astutik akhirnya ditangkap di Kamboja.
Penangkapan ini dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Dewi Astutik ditangkap di Sihanoukville, Kamboja.
Dewi Astutik warga asal Ponorogo, Jawa Timur, berperan sebagai pengendali peredaran narkoba di Asia Tenggara jaringan Fredy Pratama.
Fredy Pratama, gembong narkoba yang dijuluki "Pablo Escobar Indonesia," hingga saat ini masih buron. Diduga kuat Fredy Pratama bersembunyi di luar negeri. Diduga dia berpindah-pindah negara, antara lain Thailand dan Kamboja.
BNN: Fredy Pratama-Dewi Astutik Dominasi Peredaran Narkoba di Golden Triangle
Buronan internasional yang menyelundupkan 2 ton narkoba jenis sabu Dewi Astutik alias Mami (kiri) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2025). Foto: BNN
zoom-in-whitePerbesar
Buronan internasional yang menyelundupkan 2 ton narkoba jenis sabu Dewi Astutik alias Mami (kiri) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2025). Foto: BNN
Dewi Astutik, gembong narkoba, penyelundup 2 ton sabu ke Indonesia ditangkap di Kamboja, Senin (1/12). Warga asal Ponorogo, Jawa Timur, berperan sebagai pengendali peredaran narkoba di Asia Tenggara jaringan Fredy Pratama.
Fredy Pratama, gembong narkoba yang dijuluki 'Pablo Escobar Indonesia' hingga saat ini masih buron. Diduga kuat Fredy Pratama bersembunyi di luar negeri. Diduga dia berpindah-pindah negara, antara lain Thailand dan Kamboja.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Suyudi Ario Seto, mengatakan Dewi dan Fredy merupakan dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi peredaran narkoba di kawasan Golden Triangle (Thailand, Myanmar, Laos).
"Berdasarkan hasil analisa terdapat dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi kawasan Golden Triangle yakni Fredy Pratama dan PAR alias Dewi Astutik alias Kak Jinda alias Dinda ini," kata Suyudi saat jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/12).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Suyudi Ario Seto memberikan keterangan pers penangkapan DPO jaringan narkotika internasional di Gedung 600 PT Angkasa Pura, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2025).
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Suyudi Ario Seto memberikan keterangan pers penangkapan DPO jaringan narkotika internasional di Gedung 600 PT Angkasa Pura, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Suyudi menyebut, Dewi diduga menjadi aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025 serta beberapa kasus besar tahun 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent.
"Ia merupakan rekruter dari jaringan perdagangan narkotika Asia Afrika dan juga menjadi DPO dari negara Korea Selatan. Dan masuk dalam jaringan Golden Crescent yang sudah kita ungkap juga sebelumnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Suyudi mengungkap kesulitan penangkapan Dewi Astutik. "Tentu kesulitannya karena yang bersangkutan ini satu bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara ke negara lain," terangnya.
"Dan, pada saat yang bersangkutan berada di negara Kamboja, kita dengan kerja sama tadi yang saya sampaikan, kita bisa menemukan titik yang bersangkutan. Sehingga kita lakukan penangkapan dengan kolaboratif antara negara Indonesia dengan pemerintah Kamboja," jelas dia.
Dewi Astutik Penyelundup 2 Ton Sabu Tiba di RI: Tangan Terborgol- Dikawal BNN
Dewi Astutik alias Mami tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Selasa (2/12) malam.
Bagian dari jaringan narkoba Golden Triangle itu terlihat turun dari pesawat dengan mengenakan kaus berwarna putih dan celana panjang. Ia sempat mengenakan masker berwarna hitam saat turun dari pesawat.
Tangan Dewi terborgol kabel ties berwarna putih. Dewi berjalan dengan dikawal ketat anggota BNN pria dan wanita.
Dewi akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara.
Diketahui, Dewi meninggalkan Indonesia menuju Kamboja pada tahun 2023. Wanita 43 tahun ini juga pernah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negara Taiwan.
Dewi ditetapkan menjadi buronan sejak tahun 2024, setelah polisi berhasil mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis sabu sejak tahun 2024, hingga yang terbesar pada Mei 2025 dengan total 2 ton atau senilai Rp 5 triliun.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.