KemenPU Segera Perbaiki Jalan-Jembatan Rusak Akibat Bencana di Aceh & Sumatera
kumparanBISNIS December 03, 2025 09:20 AM
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan percepatan penanganan kerusakan infrastruktur yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat setelah bencana banjir serta longsor melanda wilayah tersebut pada akhir November 2025.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Roy Rizali Anwar, menyampaikan langkah-langkah penanganan darurat langsung dijalankan di semua lokasi terdampak.
"Balai langsung bergerak semua bekerja. Lakukan semaksimal mungkin. Apa yang bisa dilakukan beberapa set dikerjakan. Alat diturunkan semaksimal mungkin, secepat mungkin yang bisa dilakukan. Itu yang dilakukan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, dikutip Rabu (3/12).
Roy merinci Aceh sebagai wilayah dengan jembatan rusak terbanyak. Di provinsi tersebut tercatat 27 titik banjir, 59 titik longsor, 22 titik jembatan yang rusak dan terputus, serta 3 titik jalan amblas.
Di Sumatera Utara ada 20 titik banjir, 16 di antaranya sudah tertangani, serta 113 titik longsor, di mana 80 akses sudah kembali fungsional dan 30 titik masih belum dapat dilalui. Sejumlah ruas juga masih memerlukan penanganan lanjutan.
Sementara itu, Sumatera Barat mengalami 15 titik banjir, 73 titik longsor (54 sudah tertangani, 6 dalam proses, dan 13 akses belum dapat dilalui), serta 23 titik pohon tumbang dengan 21 di antaranya telah dibersihkan. Selain itu, terdapat lima titik infrastruktur jembatan yang masih dalam tahap penanganan.
"Semua ini khusus di jalan nasional ya jadi kita menangani untuk jalan nasional," ucap Roy.
Perbesar
Warga melihat jalan yang putus di wilayah Mega Mendung, Lembah Anai, Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (29/11/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Dia mengatakan pembiayaan penanganan darurat dapat langsung digunakan di lapangan tanpa menunggu proses administrasi.
"Kalau kondisi darurat, semua anggaran bisa digunakan. Jadi anggaran untuk pekerjaan di sekitar lokasi yang memang bisa dimaksimalkan untuk penanganan bencana akan ditangani," katanya.
"Jadi tidak ada proses yang harus duitnya dulu dikeluarkan. Tapi prosesnya laksanakan dulu perbaikan semua, laksanakan penanganan semua, nanti setelah selesai bisa dilakukan audit baru dibayar atau bayar dulu baru nanti akan dilakukan audit," sambungnya.
Dalam upaya percepatan pembukaan konektivitas, Kementerian PU juga melibatkan BUMN pekerjaan konstruksi untuk mengatasi titik-titik akses yang terputus di tiga provinsi tersebut.
Kerusakan Jalan Tol Relatif Ringan
Di sisi lain, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan kerusakan yang terjadi pada jalan tol relatif lebih ringan dibandingkan jalan kabupaten dan provinsi.
"Sebenarnya kalau jalan tol enggak terlalu serusak jalan kabupaten, jalan provinsi karena memang betul terdampak, tapi kemudian bisa dengan cepat diberesin karena enggak terlalu (parah)," ucap Dody di kesempatan yang sama.
Untuk masa perbaikan akibat bencana di tiga wilayah itu, Dody menyebut bakal rampung dalam waktu sehari atau dua hari ke depan.
Meski begitu, Dody menekankan nilai kerugian infrastruktur akibat bencana di Pulau Sumatera tetap signifikan. "Waduh besar, terutama yang di Sumatera Utara ya besar, besar," katanya.