Jangan Tertipu, Konten Viral yang Terlalu Bombastis Bisa Jadi Hoaks
Glery Lazuardi December 03, 2025 04:33 PM

Wenseslaus Manggut

Tokoh Media di Indonesia

Profesional dan pengalaman di berbagai media

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)

Pentingnya kemampuan publik membedakan informasi benar dengan konten hoaks di tengah derasnya arus informasi digital. 

Media profesional selalu memiliki pola kerja yang jelas, mulai dari sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan hingga proses redaksi yang bisa dipantau. 

Sementara konten hoaks cenderung tampil berlebihan, bombastis, dan sengaja dirancang untuk memancing emosi pembacanya.

Kolaborasi antara media dan berbagai lembaga merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari.

Bentuk kerja sama itu, katanya, bisa ditempatkan pada berbagai level mulai dari penyediaan informasi, pengembangan sumber daya manusia, hingga kolaborasi bisnis yang wajar dalam ekosistem industri media.

Kerja sama dengan pemerintah, korporasi, kepolisian, maupun kejaksaan penting, terutama dalam konteks penanganan hoaks dan ujaran kebencian.

Penanganan hoaks membutuhkan alat bantu verifikasi di lapangan.

Situasi ketika hoaks muncul dari daerah yang jauh seperti di Aceh atau Jayawijaya, Papua, sementara redaksi tidak memiliki perwakilan langsung di wilayah tersebut. 

Dalam kondisi itu, aparat kepolisian, pemerintah daerah, maupun organisasi masyarakat sipil setempat dapat memberikan klarifikasi awal untuk memastikan kebenaran informasi.

 Jadi kalau kerjasama dalam konteks hoax, mengatasi hoax, saya kira menurut saya memang itu harus segera dilakukan. Dan itu lebih efektif

Saya juga mengingatkan publik agar tidak mudah terjebak pada kegaduhan di media sosial.

Jika ada informasi yang mencuat dan tidak diikuti klarifikasi dari media kredibel, maka patut dicurigai sebagai hoaks. 

Jadi sebaiknya masyarakat  langsung mengakses situs resmi media ketika ragu terhadap sebuah kabar.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.