Cerita Turis Kecipratan Limbah Cairan Berbau saat Liburan di Pantai Suluban Bali
kumparanNEWS December 03, 2025 05:20 PM
Seorang turis bernama Annanda Muhammad Rizky, (laki-laki, 23 tahun) mengalami peristiwa tak menyenangkan saat berlibur di Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Senin (1/12) lalu.
Dia kecipratan diduga cairan limbah yang bocor dan berada di sekitar tebing. Peristiwa ini ia bagikan lewat sebuah postingan video di akun media sosialnya.
"Ini sangat disayangkan bisa terjadi hal seperti ini. Pas saya cium, ini beneran bukan bau air biasa tapi bau kotoran gitu," kata pria yang akrab disapa Nanda, saat dihubungi, Rabu (3/12).
Nanda hari itu tengah berkunjung ke Pantai Suluban, ia kagum melihat keindahan pantai itu. Lalu, ia mendekat ke bibir pantai. Saat berjalan ke sana, ia kecipratan air dari atas tebing yang berada di dekat bibir pantai.
Awalnya ia tak mempedulikan cipratan air itu, tapi ia mencium bau tak sedap dari cairan itu.
Nanda yakin cairan itu bukan air dari tebing. Sebab, ia mencium aroma tak sedap setelah menampung sedikit air dari tebing itu.
"Kayaknya ini bau septic tank yang bocor atau bagaimana, dan saya lihat pas ke atas tebing tuh, benar ada pipa. Jadi saya pikir itu pipa (pasti ada yang) bocor," katanya.
Perbesar
Petugas menunjukkan lokasi tetesan cairan limbah dari pipa bocor di sekitar tebing Pantai Suluban. Foto: Dok. DLHK Badung
Nanda juga melihat sejumlah wisatawan lain yang sedang berlibur juga merasakan hal yang sama. Beberapa wisatawan terlihat menjauh dari pantai karena merasa tak nyaman.
"Ada beberapa juga wisatawan asing yang kayak mandi di situ, kayak agak happy-happy. Tapi setelah itu, mereka langsung bingung gitu kayak merasa tiba-tiba ini bau apa gitu," sambungnya.
Nanda berharap pemerintah dan warga di Bali melakukan penataan kawasan pariwisata lebih baik. Hal ini demi menjaga lingkungan dan keberlanjutan wisata di Bali.
"Jadi saya harap sih masyarakat Bali mulai sadar lagi gitu, mulai menjaga, jangan terlalu puas dengan apa yang terjadi sekarang," katanya.
Penjelasan DLHK
Merespons hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kabupaten Badung mengaku menerima laporan dari sejumlah masyarakat tentang keluhan wisatawan tersebut. Tim DLHK mengaku sudah mendatangi lokasi pada hari yang sama.
Perbesar
Petugas mengecek pipa saluran pembuangan bocor di sekitar tebing Pantai Suluban. Foto: Dok. DLHK Badung
"Setelah melihat informasi itu di media sosial, Tim kami sudah langsung turun untuk melakukan pengecekan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Badung, Made Rai Warastuthi saat dikonfirmasi.
Hasil penelusuran ditemukan satu kebocoran pada pipa pembuangan milik sebuah restoran sekitar. Menurutnya, saluran pipa itu diduga bocor karena usia dan cuaca. DLHK sudah menginstruksikan pemilik restoran memperbaiki saluran pipa.
Dalam insiden ini, DLHK hanya memberikan pembinaan tanpa adanya sanksi kepada pemilik restoran. Hal ini karena kejadian ini merupakan hal yang tak disengaja oleh pemilik restoran.
"Jadi dia itu tidak sengaja dibuang. Tapi sambungannya saja yang bocor," sambungnya.
Rai mengatakan, saat ini petugas DLHK sedang melakukan pengecekan saluran-saluran pipa sebagai langkah migitasi dan mencegah terjadi hal yang sama. Selain itu, DLHK Badung berencana mengumpulkan seluruh pelaku usaha di kawasan Pantai Suluban untuk memperketat pengawasan keamanan dan keselamatan sarana prasarana pariwisata.
"Sementara tidak ada (saluran pipa bocor lagi) tapi saya tetap minta tim menelusuri seluruh pipa agar tidak begitu kondisinya," katanya.