Mengubah Limbah Popok Bekas Jadi Energi Alternatif dengan Solusi Daur Ulang Inovatif Ini
Citra Narada Putri December 03, 2025 08:34 PM

NOVA.ID -Popok sekali pakai adalah penemuan yang merevolusi pengasuhan bayi, menawarkan kemudahan dan higienitas. Namun, di balik kenyamanan yang ditawarkan, tersembunyi sebuah masalah lingkungan yang serius dan kian mendesak.

Miliaran popok bekas pakai dibuang ke tempat pembuangan sampah setiap tahun, menciptakan "gunung sampah" yang memiliki dampak signifikan dan merusak terhadap planet kita.

Rata-rata bayi menggunakan sekitar 5.000 hingga 6.000 popok sekali pakai sebelum mereka benar-benar bebas popok. Dikalikan dengan populasi bayi global, angka ini menghasilkan miliaran unit sampah yang harus dikelola.

Menyadari besarnya masalah ini, perlu adanya solusi praktis, mulai dari perubahan perilaku hingga inovasi teknologi. Karena mengatasi "gunung sampah" popok membutuhkan kesadaran kolektif.

Dengan mempertimbangkan alternatif yang lebih berkelanjutan, mendukung inovasi daur ulang, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar, kita dapat mengurangi jejak popok bekas dan memastikan masa depan yang lebih bersih bagi generasi mendatang.

Kesadaran ini mengilhamiMERRIES, sebagai merek popok bayi unggulan di Indonesia, untuk melakukan upaya konkrit yang berdampak baik bagi lingkungan. Bukannya tanpa alasan,ibu modern kini tak hanya mencari kualitas dan kenyamanan terbaik untuk bayi mereka, tetapi juga semakin berhati-hati dalam memilih produk yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Merries memahami pergeseran prioritas ini. Oleh karena itu, selain berkomitmen menghadirkan popok berkualitas tinggi yang melindungi dan memberikan ketenangan bagi kulit bayi, Merries juga memberikan ketenangan pikiran bagi Ibu.

Sebagai bukti nyata, Merries secara berkelanjutan menjalankan program Merries Senyumkan Lingkungan (MSL) sejak tahun 2019. Inisiatif ini fokus pada daur ulang popok bekas Merries, mengubahnya menjadi berbagai produk bermanfaat, mulai dari pot tanaman dan media tanam (memanfaatkan gel superabsorben), hingga tas jinjing, pouch, dan meja lipat yang dibuat dari kemasan bekas popok untuk mendukung kegiatan Posyandu.

Untuk tahun ini, program Merries Senyumkan Lingkungan (MSL) mengambil langkah maju dalam inovasi daur ulang. Merries memperkuat komitmen lingkungannya dengan bermitra bersama Kertabumi Recycling Center, sebuah organisasi tepercaya dan berizin yang ahli dalam pengolahan sampah.

Kemitraan ini memperkenalkan terobosan teknologi Pirolisis, yang secara unik mampu mengubah popok bekas pakai menjadi Bahan Bakar Merries (BBM)—sebuah sumber energi alternatif terbarukan.

Proses Pirolisis bekerja dengan memecah material popok pada suhu tinggi tanpa oksigen, menghasilkan bahan bakar cair yang memiliki manfaat dan nilai guna yang signifikan.

Pada 2 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Pencegahan Polusi Sedunia, Merries secara simbolis meresmikan pilot project pengolahan popok bekas berbasis teknologi pirolisis.

Seremonial ini ditandai dengan penyerahan simbolis dari Susilowati, Vice President Marketing PT Kao Indonesia, kepada Santi Novianti, Co-founder Kertabumi Recycling Center. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi komprehensif mengenai rencana pembentukan alur ekosistem pengolahan popok bekas menjadi BBM sebagai bagian dari program Merries Senyumkan Lingkungan.

Tahap awal pelaksanaan program ini secara spesifik menargetkan dan melibatkan partisipasi Masyarakat sekitar. Acara penting ini juga disaksikan oleh Yunita, S.Sos., Lurah Pondok Kacang Barat, dan Sri Kusmiati, Ketua Bidang 4 Perkumpulan Bank Sampah (PERBAS) Tangerang Selatan.

“Melalui kegiatan Merries Senyumkan Lingkungan, MERRIES tidak pernah berhenti berinovasi mempersembahkan kualitas terbaik dimulai sejak produk digunakan di kulit bayi hingga produk telah selesai digunakan. Sejak 2019, MERRIES menjadi pelopor popok bayi yang mengedepankan kualitas dan juga mengedukasi Masyarakat tentang bagaimana mengolah popok bekas pakai dan juga pemanfaatannya kembali menjadi benda bernilai guna dimana peran serta dan dan aktif Masyarakat secara langsung menjadi hal yang terpenting dalam keberlangsungan kegiatan ini. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat kepada konsumen MERRIES, Masyarakat dan lingkungan,” ujarSusilowati selaku Vice President Marketing Kao Indonesia.

Program Bahan Bakar Merries (BBM), di bawah payung Merries Senyumkan Lingkungan, dimulai dengan membangun ekosistem pengolahan popok bekas pakai berbasis komunitas. Fokus utama adalah edukasi dan sosialisasi kepada Masyarakat RW 04 dan Posyandu Pondok Kacang Barat untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku dalam mengelola popok bekas.

Program ini sangat mengandalkan peran aktif Masyarakat, mulai dari pembersihan dan pengeringan popok bekas hingga membawanya ke MERRIES Drop Point yang tersedia di Kertabumi Recycling Center dan Posyandu mitra. Selanjutnya, Kertabumi Recycling Center akan memproses popok tersebut menggunakan teknologi pirolisis.

Hasil olahan ini memiliki manfaat ganda: bahan bakar (berupa diesel/solar dan gasoline/bensin) untuk Masyarakat sekitar dan Posyandu; gas untuk menunjang operasional mesin daur ulang Kertabumi; serta residu yang diolah menjadi media tanam dan urban farming yang dikelola bersama Kertabumi Recycling Center dan Masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada MERRIES yang melibatkan kami dengan memberikan edukasi cara mengolah popok bekas pakai yang selama ini kami ketahui hanya menjadi sampah residu dan tidak bernilai di Bank Sampah. Tentunya informasinya sangat bermanfaat dan mudah untuk dilakukan mulai dari rumah dan kami Masyarakat sekitar juga dapat merasakan manfaat nya kembali dari hasil daur ulang tersebut”, tutur Sri Kusmiati, Ketua Bidang 4 Perkumpulan Bank Sampah (PERBAS) Tangerang Selatan.

Yunita, S.Sos. selaku Lurah Pondok Kacang Barat juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Merries Senyumkan Lingkungan yang menjadikan wilayah Kelurahan Pondok Kacang Barat sebagai yang pertama menerima manfaat ini.

"Program ini bukan hanya membantu mengurangi permasalahan popok bekas pakai yang selama ini menjadi tantangan di tingkat rumah tangga, tetapi juga memberikan edukasi penting kepada Masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab,” ujarnya.

Keberhasilan dan kesinambungan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak. Efektivitas dan keberlanjutan proses pengolahan popok bekas pakai menjadi Bahan Bakar Merries (BBM)—mulai dari edukasi, pengumpulan, hingga proses daur ulang—membutuhkan peran penting dan aktif dari semua pihak yang terlibat, yaitu Merries selaku produsen, Kertabumi sebagai pengolah, serta konsumen (para Ibu dan Masyarakat) dan komunitas di lapangan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari MERRIES dalam kerja sama yang dilakukan bersama dengan Kertabumi Recycling Center secara berkelanjutan selama ini, dimana kami dipercaya untuk membantu MERRIES mengolah popok bekas pakai. Di Kertabumi Recycling Center, kami secara aktif berupaya untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan melalui edukasi dan pengelolaan kreatif serta menciptakan nilai dari sampah. Kesamaan nilai dan misi inilah yang juga melandasi kerja sama Kertabumi Recycling Center dan MERRIES. Tentunya juga, dengan adanya mesin pirolisis MERRIES ini, akan sangat membantu kami dalam menjalankan misi kami tersebut,” kata Santi Novianti, selaku Co-founder Kertabumi Recycling Center.

Program Merries Senyumkan Lingkungan sepenuhnya selaras dengan visi keberlanjutan Kao Indonesia, Kirei Lifestyle Innovation, yang mengajak konsumen untuk menjalani kehidupan yang lebih bersih, sehat, indah, dan tentram di tengah lingkungan yang lestari.

Dengan memadukan upaya edukasi dan pemanfaatan teknologi pirolisis untuk mengolah popok bekas menjadi Bahan Bakar Merries (BBM), inisiatif ini menegaskan komitmen Perusahaan dalam menghadirkan solusi konkret yang tidak hanya berkelanjutan secara ekologis tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas hidup Masyarakat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.