Shaggydog Guncang Panggung Hakordia, Heruwa: Semoga KPK Tetap Galak Terhadap Koruptor
Erik S December 08, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA — Malam di jantung Kota Yogyakarta terasa berbeda pada Minggu, 7 Desember 2025. 

Langit di atas Monumen Serangan Umum dan Titik Nol Kilometer tidak hanya dipenuhi pendar lampu kota, tetapi juga gema suara ribuan warga yang tumpah ruah memadati kawasan bersejarah tersebut.

Mereka bukan sekadar menikmati akhir pekan, melainkan menjadi saksi perpaduan unik antara hiburan rakyat dan pesan serius pemberantasan korupsi. 

Dalam gelaran 'Road to Hakordia 2025' yang dihelat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), musik menjadi jembatan penyampai pesan integritas.

Di atas panggung, suasana memanas ketika band ska legendaris asal Yogyakarta, Shaggydog, mengambil alih kendali massa. 

Namun, di sela-sela hentakan irama yang mengajak bergoyang, terselip harapan besar dari sang vokalis, Heru Wahyono atau akrab disapa Heruwa.

Tepat sebelum intro lagu hits mereka, 'Hey Cantik', berkumandang, Heruwa melontarkan kalimat yang langsung disambut riuh tepuk tangan ribuan penonton.

"Semoga KPK tetap galak terhadap koruptor-koruptor," seru Heruwa lantang.

Teriakan itu seolah mewakili suara hati masyarakat yang hadir—mulai dari warga lokal hingga wisatawan—yang malam itu melebur tanpa sekat. 

Penampilan enerjik Shaggydog kemudian ditutup dengan anthem wajib warga Jogja, "Di Sayidan", yang dinyanyikan serentak oleh lautan manusia tersebut.

Pesan Kesederhanaan dari Kota Budaya

Hadir di tengah kerumunan, jajaran petinggi lembaga antirasuah turut merasakan denyut nadi dukungan masyarakat. 

Ketua KPK Setyo Budiyanto, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, serta jajaran deputi dan direktur KPK tampak membaur.

Pemilihan Yogyakarta sebagai tuan rumah puncak Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tahun ini bukan tanpa alasan. 

Citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya dinilai strategis untuk menyuarakan tema 'Satukan Aksi Basmi Korupsi'.

Lebih dari sekadar lokasi, KPK juga membawa semangat efisiensi dalam perhelatan ini. 

Plt Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminudin, mengungkapkan sisi lain dari acara megah ini: kesederhanaan. 

Panitia menanggalkan kemewahan, memilih menggunakan kereta api menuju Yogyakarta dan berbagi kamar penginapan.

"Satu kamar pun kita isi bertiga. Untuk menggambarkan kita betul-betul menekankan efisiensi. Kami tidak ingin penyelenggaraan Hakordia ini ada kesan menghambur-hamburkan anggaran," ujar Aminudin, menegaskan bahwa semangat antikorupsi dimulai dari hal paling teknis di internal mereka.

Usai hingar-bingar konser rakyat di Titik Nol, pandangan kini tertuju pada hari Selasa, 9 Desember 2025. 

Kompleks Kepatihan Yogyakarta akan menjadi saksi puncak peringatan Hakordia 2025.

Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan undangan resmi telah dilayangkan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. 

Kehadiran Kepala Negara sangat dinantikan, tidak hanya untuk membuka acara, tetapi juga meluncurkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025—sebuah barometer penting dalam upaya bersih-bersih negeri.

"Beliau sebagai pemimpin negara pasti kami undang dan berharap dengan hormat beliau berkenan hadir," tutur Setyo.

Malam itu di Yogyakarta, pesan antikorupsi tidak disampaikan lewat pidato kaku di ruang tertutup, melainkan lewat distorsi gitar, sorak sorai warga, dan harapan sederhana dari musisi jalanan yang kini melegenda: agar KPK tetap garang menggigit para pencuri uang rakyat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.