TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap kronologis terbongkarnya kasus penipuan wedding organizer (WO) Ayu Puspita.
Kasus ini ditangani Polres Metro Jakarta Utara berdasarkan LPB/2334/XII/2025/Resju/PMJ tanggal 6 Desember 2025 berdasarkan laporan inisial SOG.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyebut sudah ada lima orang yang diperiksa dan ditahan.
Kelimanya ialah APD selaku Direktur bersama empat stafnya HE, BDP, DHP, dan RR.
Mereka diduga melakukan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan Pasal 378 dan atau 372 KUHP.
Menurutnya, penipuan terbongkar setelah sebuah pernikahan berantakan karena hidangan yang dijanjikan pihak WO tak disajikan.
Pernikahan itu berlangsung di Pelindo Tower Yos Sudarso No 9 RT 006 RW 013 Rawabadak Utara Koja Jakarta Utara pada Sabtu (6/12/2025) pukul 19.00 WIB
"Pelapor yang ingin melangsungkan pernikahan menggunakan wedding organizer Ayu Puspita telah melunasi biaya resepsi Rp82.740.000 ke rek BCA atas nama Ayu Puspita Dinanti ketika waktu resepsi ternyata pihak wedding organizer tidak menyiapkan fasilitas sesuai dengan kesepakatan," ucap Onkoseno kepada wartawan Senin (8/12/2025).
"Pihak wedding organizer tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut," tambahnya.
Setelah viral pernikahan tanpa hidangan, banyak korban yang menyatakan menjadi korban dugaan penipuan atau penggelapan lainnya dari wedding organizer tersebut.
Total ada 87 korban lainnya yang menggunakan jasa WO Ayu Puspita.
Sejumlah korban itu diketahui dari berbagai macam profesi mulai dari swasta, ASN hingga Polri.
"Tindak lanjut mengamankan para terlapor, melakukan pemeriksaan saksi-saksi, menyita barang bukti (transfer, print out Whatsapp, data catering, panduan acara pernikahan)," ujarnya.
Ayu Puspita dikenal sebagai pengelola sebuah wedding organizer yang mempromosikan paket lengkap termasuk venue, dekorasi, catering, hingga layanan dokumentasi.
Alamat operasional WO terduga pelaku di Jl. H. Siun 2C No. 51A, Ceger, Jakarta Timur.
Dari informasi yang beredar uang penipuan terhadap ratusan calon pengantin di Jakarta, ternyata kabarnya dipakai untuk membeli rumah mewah dan jalan-jalan ke luar negeri.
Ratusan pasangan yang terdampak kecewa atas tindakan terduga pelaku.
Banyak dari mereka yang menabung bertahun-tahun untuk pesta pernikahan kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan dana.
Kasus ini memicu sorotan luas dan desakan agar pihak berwenang segera menindaklanjuti demi melindungi hak korban.