Serang (ANTARA) - Polda Banten menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten dalam menjaga stabilitas keamanan daerah, khususnya melalui penguatan langkah pencegahan terhadap isu keagamaan dan penyebaran hoaks di tengah masyarakat.
“Kami mengimbau agar isu-isu hoaks yang berkembang tidak menjadi polemik di masyarakat maupun menjadi beban bagi Pemerintah Provinsi Banten. Informasi hoaks harus diantisipasi karena dapat menimbulkan keresahan dan menghambat program pemerintah,” ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, dalam audiensi bersama MUI Provinsi Banten di Mapolda Banten, Serang, Selasa.
Ia menekankan bahwa dukungan ulama berperan penting dalam menenangkan masyarakat ketika menghadapi disinformasi dan dinamika sosial yang berpotensi memicu konflik.
“Kami berterima kasih kepada para ulama dan seluruh masyarakat atas doa serta dukungan yang selalu diberikan untuk keamanan Provinsi Banten,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana. “Polda Banten selalu siap siaga, baik dari sisi logistik, dukungan sarana, maupun koordinasi informasi dengan BMKG,” kata dia.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Ketua MUI Provinsi Banten, Dr KH A Bazari Syam, kedua pihak membahas sejumlah isu strategis, mulai dari deteksi dini persoalan sosial-keagamaan hingga penguatan komunikasi lintas lembaga agar potensi gangguan keamanan dapat ditangani sejak awal.
Polda Banten menegaskan audiensi tersebut menjadi penguatan sinergi untuk menjaga situasi kamtibmas yang tetap aman, kondusif, dan harmonis di seluruh wilayah hukum Banten.







