OJK: Industri Pembiayaan Dorong Ekonomi Sulawesi Utara, Realisasi Kredit Tembus Rp 10 Triliun
Chintya Rantung December 11, 2025 12:22 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keberadaan perusahaan pembiayaan (multifinance) menjadi lembaga jasa keuangan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.

Otoritas Jasa Keuangan Sulut Gorontalo (OJK Sulutgo) mencatat, dukungan industri pembiayaan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah. 

Asisten Direktur Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulutgo, Graha Anggar Perbawa mengungkapkan, Industri pembiayaan di Sulut tetap stabil dan berkontribusi dalam menopang aktivitas ekonomi masyarakat. 

"Perusahaan pembiayaan berperan menjaga ketersediaan akses layanan keuangan, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di tengah dinamika perekonomian global," kata Perbawa dalam media gathering di Manado, Rabu (10/12/2025) sore. 

Data berbicara, kinerja sektor industri keuangan non-bank sampai dengan posisi September 2025, khusus perusahaan pembiayaan di Sulutgo mencatatkan pertumbuhan positif. 

Pembiayaan yang Disalurkan (PYD) secara year-on-year tumbuh 3,42 persen mencapai Rp10,64 triliun.

Di mana, pembiataan di Sulawesi Utara sebesar Rp 7,99 triliun dan menempati peringkat ke-17 nasional.

Sementara pembiayaan di Gorontalo sebesar Rp 2,64 triliun di peringkat ke-28 nasional. 

Pertumbuhan ini memperlihatkan bahwa kedua provinsi masih menjadi wilayah dengan aktivitas pembiayaan yang cukup dinamis. 

Dari sisi kualitas pembiayaan, rasio Non-Performing Financing (NPF) wilayah Sulutgo berada pada level 2,79 persen. 

Sedikit meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,59 persen dan sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yaitu 2,51 persen. 

"Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat sedikit tekanan, kualitas portofolio pembiayaan di Sulutgo masih alam batas yang terjaga," katanya. 

Berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Manado dan media untuk memperkuat literasi keuangan masyarakat Manado, khususnya mengenai perusahaan pembiayaan.

Sementara itu, Deputy EVP Corporate Secretary & Corporate Counsel Astra Credit Company, Ikhsan Abdillah Harahap, mengatakan pihaknya turut mendorong literasi keuangan di tengah masyatalat lewat program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang dibahas OJK. 

Sesuai dengan misi To Promote Credit for A Better Living, ACC berkomitmen untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses pembiayaan yang bertanggung jawab. 

"Kami berharap kolaborasi dengan OJK dapat memperkuat pemahaman publik mengenai produk dan layanan industri pembiayaan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya secara bijak dan optimal," ungkap Counsel. 
  
Dalam pemaparan materi, Asisten Direktur Divisi PEPK dan LMS OJK Sulutgo, Rizky Betadi Putra memberikan edukasi seputar mekanisme pengaduan konsumen dan juga mengenai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Dijelaskan, SLIK merupakan sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan.

SLIK dapat dimanfaatkan untuk memperlancar proses penyediaan dana, penerapan manajemen risiko kredit atau pembiayaan, penilaian kualitas debitur. 

"Selain itu, sebagai pengelolaan sumber daya manusia pada Pelapor SLIK, verifikasi untuk kerja sama Pelapor SLIK dengan pihak ketiga, dan meningkatkan disiplin industri keuangan," kata Putra.(ndo)

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.