TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Impian Lulus Siska Riswiyana untuk mengenyam pendidikan tinggi terwujud manis. Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai salah satu wisudawan terbaik pada wisuda ke 159 Universitas Jenderal Soedirman, Selasa 9 Desember 2025 dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90. Pencapaian ini menjadi hadiah terindah, atas perjuangan panjangnya menempuh pendidikan dalam berbagai keterbatasan. Ia adalah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Lulus, yang lahir di Pati pada 29 Juni 2003, merupakan anak dari pasangan Bapak Suri, seseorang yang kadang bekerja sebagai buruh bangunan, dan Ibu Susiwi, seorang pedagang sembako di pasar Juana, Pati. Kondisi ekonomi keluarga sempat menjadi pertimbangan besar bagi Lulus untuk melanjutkan studi.
"Waktu kelas 12 SMA, saya berfikir bakal gap year dulu dan mencari uang tambahan, seperti bekerja dulu, kemudian jika sudah ada uang terkumpul baru saya akan melanjutkan kuliah" tutur Lulus, mengenang masa-masa ia mempertimbangkan untuk menunda kuliah dan bekerja demi mengumpulkan biaya.
Namun, kabar baik datang berkat informasi dari teman dan guru BK-nya mengenai program KIP Kuliah. Ia pun mantap mendaftar ke Unsoed, memilih Jurusan S1 Agribisnis dan masuk pada tahun 2021. Lulus mengatakan, beasiswa KIP Kuliah sangat membantu calon mahasiswa yang terkendala ekonomi.
Aktif Berorganisasi dan Part-time di Kafe
Selama berkuliah di Purwokerto, Lulus menetap di kos. Ia dikenal sebagai sosok yang aktif. Pada tahun-tahun awal kuliah, ia aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai kepanitiaan. Ia bahkan pernah menjuarai lomba karya ilmiah remaja dan berhasil meraih posisi 10 besar, yang kemudian memotivasinya untuk mendaftar ke Unsoed.
Memasuki masa akhir studi, ketika fokus utamanya adalah skripsi, Lulus mengambil pekerjaan paruh waktu (part-time) di sebuah kafe. Pekerjaan dengan jam kerja delapan jam (pagi hingga sore atau sore hingga malam) ini ia jalani untuk menambah biaya operasional kuliah. Ia juga aktif dalam berbagai proyek dosen, seperti proyek "Sawit Goes to Campus" dan menjadi penerima pendanaan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) karena ketertarikannya pada bidang kewirausahaan. Selain itu, ia juga berhasil mempublikasikan jurnal di Sinta 3 dan Sinta 4.
"Dari kesempatan tersebut, jadi kita bisa mendapat kesempatan yang lebih besar," ujar Lulus, menyampaikan pesan inspiratifnya untuk adik tingkatnya agar tidak melewatkan kesempatan sekecil apa pun yang datang.
Sementara itu, Indah Setiyawati, S.P., M.P. selaku pembimbing akademik menyampaikan bahwa Lulus memiliki karakter yang kuat dan dapat dijadikan teladan generasi soedirman selanjutnya.
“Selama 4 tahun membimbing Lulus, saya sering terkesan. Dia mahasiswa yang rajin dan mampu mengatasi keterbatasan dan ketidaknyamanan dalam dirinya sehingga mampu melewati kesulitan dan tetap berjuang mengejar tantangan yang dia pilih sebelumnya”, ungkap Indah.
Cita-cita dan Rencana Masa Depan
Dengan IPK 3,90 dan status wisudawan terbaik, Lulus kini menatap masa depan. Ia berencana melanjutkan studi ke jenjang S2 dengan mencari beasiswa. Namun, jika terkendala biaya, ia akan bekerja terlebih dahulu.
Meskipun lulus dari Agribisnis, Lulus memiliki minat yang luas. Ia tidak menutup kemungkinan untuk bekerja di sektor perbankan atau di sektor pertanian yang berhubungan dengan manajemen, seperti kelapa sawit.
Kisah Lulus Siska Riswiyana membuktikan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan beasiswa KIP Kuliah, keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi akademik tertinggi dan mewujudkan cita-cita.(***)