Kunci Jawaban 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka DUP
Garudea Prabawati December 12, 2025 11:38 AM

TRIBUNNEWS.COM - Pusat Informasi Pelatihan & Pembelajaran Kementerian Agama (PINTAR Kemenag) menyelenggarakan pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar pada 11-15 Desember 2025

Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag adalah salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. 

Program pelatihan PINTAR Kemenag Desember 2025 ini berbasis MOOC (Massive Open Online Course), sehingga memungkinkan peserta belajar secara mandiri, fleksibel, dan penuh online. 

Guru yang mengikuti pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag diharapkan menjadi pendidik yang inklusif, reflektif, dan adaptif dalam menghadapi keberagaman murid.

Dalam mengikuti Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag, materi yang terpenting adalah Tema 4: Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP). 

Tema 4 pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag ini menekankan pentingnya peran guru dalam merancang asesmen yang adil serta strategi pengajaran yang mampu menjangkau seluruh murid dengan beragam latar belakang dan kebutuhan belajar. 

Pada modul 6.18 Rangkuman Tema 4, peserta diajak untuk merangkum inti pembelajaran mengenai bagaimana DUP dapat menjadi kerangka kerja yang efektif dalam menciptakan kelas inklusif yang mendukung semua murid.

Modul 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP) menegaskan bahwa asesmen bukan sekadar alat untuk mengukur hasil belajar, tetapi juga sarana untuk memahami kebutuhan murid secara lebih mendalam. 

Guru dituntut untuk menyusun asesmen yang variatif, adaptif, dan relevan dengan kondisi murid. 
Dalam kerangka DUP, asesmen harus mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan murid, bukan hanya menilai dari satu aspek saja. 

Strategi pengajaran pun harus disesuaikan dengan keberagaman murid, menggunakan pendekatan yang fleksibel, media yang beragam, serta metode yang mendorong partisipasi aktif.

Peserta yang mencari referensi atau bantuan dalam menyelesaikan pelatihan, artikel ini menyanyikan kunci jawaban 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP), Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag Desember 2025.

Melalui artikel ini peserta dapat mempelajarinya terlebih dahulu seluruh soal modul  dan kunci jawaban 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP), Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag Desember 2025, https://pintar.kemenag.go.id/.

Simak kunci jawaban 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP), Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag pada 11-15 Desember 2025 berikut ini.

Kunci Jawaban 6.18 Rangkuman Tema 4 Mengelola Asesmen dan Strategi Pengajaran dalam Kerangka Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP), Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag Desember 2025

1. Pilih semua pernyataan yang mencerminkan karakteristik asesmen berkelanjutan di sekolah yang menghargai keberagaman:

  1. Dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan murid dari waktu ke waktu.
  2. Mengutamakan pengumpulan data dari satu jenis asesmen saja.
  3. Melibatkan dokumentasi proses belajar, seperti jurnal belajar dan hasil karya murid.
  4. Memberikan data untuk merevisi rencana pembelajaran secara individual.

A. 1, 3, 4

B. 1, 2, 4

C. 1, 2, 3

D. 2, 3, 4

Kunci jawaban: B

2. Mengapa pengajaran langsung efektif digunakan di kelas yang heterogen?

A. Memberi ruang untuk guru untuk bebas mengatur kelas.

B. Memberi struktur dan kejelasan langkah-langkah bagi semua murid.

C. Murid dengan kemampuan tinggi dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

D. Murid dapat dengan bebas mengeksplorasi berbagai hal dalam pembelajaran.

Kunci jawaban: B

3. Manakah dari pernyataan berikut yang mencerminkan penerapan asesmen formatif di kelas akomodatif?

  1. Perhitungan dalam menentukan nilai akhir kepada orang tua sebagai hasil belajar.
  2. Memberikan umpan balik langsung kepada murid untuk memperbaiki pemahamannya.
  3. Sebagai bahan pertimbangan menyesuaikan strategi mengajar berdasarkan pengamatan harian terhadap kemajuan murid.
  4. Menggunakan pertanyaan terbuka untuk mengevaluasi pemahaman murid saat pembelajaran berlangsung.

A. 1, 2, 3

B. 1, 3, 4

C. 1, 2, 4

D. 2, 3, 4

Kunci jawaban: D

4. Guru ingin menyajikan materi tentang konsep yang kompleks kepada murid dengan latar belakang dan gaya belajar yang beragam. Manakah strategi yang paling selaras dengan prinsip Representasi Beragam dalam Desain Universal untuk Pembelajaran (DUP)?

A. Mengintegrasikan simulasi interaktif, visualisasi konsep, dan audio naratif dalam penyampaian materi

B. Memberikan berbagai referensi bacaan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi

C. Menggabungkan diskusi terbimbing dan latihan soal adaptif sesuai kemampuan murid

D. Menyediakan penjelasan verbal yang disertai alat peraga konkret sebagai penguatan visual

Kunci jawaban: A

5. Seorang guru sedang merancang strategi pembelajaran untuk anak memiliki hambatan fungsional di dalam kelas. Ia ingin menggunakan prompt fisik yang efektif agar murid dapat lebih fokus dan memahami instruksi dengan baik. Berdasarkan prinsip pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan anak dengan hambatan fungsional, manakah dari pilihan berikut yang menunjukkan penggunaan prompt fisik yang paling tepat dan sesuai konteks?

A. Meminta murid untuk memperhatikan papan tulis dan mendengarkan arahan guru.

B. Menyentuh tangan murid dengan lembut untuk mengingatkan agar fokus memperhatikan pekerjaannya.

C. Menuliskan contoh tulisan di papan tulis agar murid bisa menyalinnya dengan benar.

D. Menyediakan gambar dan beberapa instruksi tertulis di buku kerja murid.

Kunci jawaban: B

6. Seorang guru ingin menerapkan strategi pengajaran langsung di kelas yang heterogen. Ia ingin memulai dengan langkah awal yang tepat agar pembelajaran menjadi efektif. Langkah manakah yang paling sesuai sebagai prioritas awal dalam konteks ini?

  1. Menjelaskan tujuan pembelajaran secara eksplisit kepada murid.
  2. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran agar murid memahami alurnya.
  3. Melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui kesiapan murid.
  4. Memberikan lembar kerja agar murid bisa langsung mengerjakan tugas.

A. 3, 4

B. 2, 3

C. 1, 3

D. 1, 2

Kunci jawaban: C

7. Seorang murid tidak merespon pertanyaan guru secara verbal selama pembelajaran berlangsung. Apa pendekatan awal paling tepat untuk memastikan inklusivitas dan komunikasi efektif?

A. Memberikan waktu tambahan agar murid merasa siap menjawab sesuai kenyamanannya

B. Menggunakan dukungan visual atau gestur untuk memfasilitasi respons secara bertahap

C. Mendorong murid untuk menyampaikan jawaban secara tertulis sebagai alternatif komunikasi awal

D. Mengarahkan murid untuk mendiskusikan jawabannya secara individu bersama guru

Kunci jawaban: B

8. Seorang guru akan menerapkan strategi pengajaran langsung dalam pembelajaran di kelas. Ia ingin memastikan bahwa strategi tersebut efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam konteks ini, bagaimana guru dapat menentukan langkah pertama yang paling tepat, dan mengapa langkah tersebut menjadi prioritas utama dalam strategi pengajaran langsung?

A. Menyediakan materi ajar yang lengkap agar pembelajaran lebih efisien. 

B. Melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengidentifikasi kesiapan dan pemahaman awal murid

C. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran agar murid memahami alur kegiatan.

D. Menjelaskan tujuan pembelajaran secara eksplisit agar murid tahu apa yang akan dicapai.

Kunci jawaban: B

9. Saat pembelajaran berlangsung, guru menggunakan prompt verbal untuk menarik perhatian murid dengan ADHD. Apa fungsi utama dari prompt tersebut?

A. Memberikan motivasi tambahan agar murid semangat mengikuti pelajaran.

B. Menstimulasi kemampuan kognitif murid melalui pertanyaan sederhana.

C. Mengembalikan perhatian murid ke aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung.

D. Mengarahkan murid agar dapat merespon instruksi secara mandiri.

Kunci jawaban: C

*)Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu bapak/ibu guru dalam mengerjakan Pelatihan Pendidikan Inklusif Berjenjang Tingkat Dasar PINTAR Kemenag Desember 2025.

Urutan soal maupun jawaban bisa saja acak.

(Muhammad Alvian Fakka)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.