TRIBUNMANADO.CO.ID - Info peringatan dini cuaca di Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Berdasarkan rilis BMKG Sulut - Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat serta angin kencang, berpotensi melanda wilayah Sulut.
Peringatan dini hujan intensitas sedang hingga lebat di Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa, Bolaang Mongondow Utara dan Bolaang Mongondow Selatan.
Masyarakat yang berada di wilayah potensi terdampak diimbau waspada.
Dampak cuaca buruk, yaitu banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang berpotensi terjadi.
Langkah antisipasi siaga diharapkan telah dipersiapkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika, seperti pemantauan serta memberikan informasi terkait prakiraan cuaca, gempa bumi, tsunami serta faktor-faktor penyebabnya dan dampaknya.
BMKG telah merilis data prakiraan cuaca di Sulut untuk beberapa hari kedepan.
Begitu juga dengan peringatan dini cuaca.
Untuk regional, khususnya di Sulut, dapat diakses dalam laman BMKG Sulut - Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi serta media sosialnya.
Berikut prakiraan cuaca di Sulut berdasarkan data BMKG yang diakses dari laman bmkg.go.id, Sabtu (13/12/2025) dini hari pukul 01.55 Wita.
Kota Manado - Berawan
Kota Tomohon - Hujan Ringan
Kota Bitung - Hujan Ringan
Kota Kotamobagu - Hujan Ringan
Kabupaten Minahasa - Berawan
Kabupaten Minahasa Utara - Berawan
Kabupaten Minahasa Selatan - Hujan Sedang
Kabupaten Minahasa Tenggara - Hujan Sedang
Kabupaten Bolaang Mongondow - Hujan Ringan
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur - Hujan Sedang
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Hujan Ringan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara - Hujan Ringan
Kabupaten Kepulauan Sangihe - Hujan Ringan
Kabupaten Kepulauan Talaud - Berawan
Kabupaten Kepulauan Sitaro - Hujan Ringan
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperkirakan keadaan atmosfer di waktu yang akan datang dan di wilayah tertentu dipahami sebagai pengertian prakiraan cuaca.
Saat ini, prakiraan cuaca dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai keadaan atmosfer dengan menggunakan ilmu pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi di atmosfer.
Tahap-tahap memprakirakan cuaca
Sebelum menyebarkan informasi mengenai prakiraan cuaca melalui media massa, ada beberapa proses yang harus dilalui. Di antaranya:
Pengumpulan data
Dalam proses pengumpulan data, para ahli mengamati tekanan atmosfer, suhu, kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan di permukaan bumi.
Pengukuran suhu, kelembaban, dan angin di atas permukaan bumi dilakukan dengan meluncurkan radiosonde (balon cuaca).
Biasanya data-data tersebut diperoleh dari permukaan bumi hingga stratosfer, sekitar 30.000 m.
Asimilasi data
Dalam proses asimilasi data, informasi yang diperoleh dari pengamatan disesuaikan dengan suatu model prakiraan numerik untuk membuat analisis meteorologi.
Prakiraan cuaca numerik
Model prakiraan cuaca numerik adalah keadaan atmosfer yang disimulasikan oleh komputer. Model tersebut menjadi dasar prakiraan cuaca.
Model hasil pemrosesan
Dalam proses ini, para ahli menginterpretasikan data ke dalam prakiraan cuaca yang dapat dipahami oleh masyarakat.
Penyampaian prakiraan cuaca kemasyarakat
Tahap akhir proses prakiraan cuaca ini merupakan tahap yang paling penting.
Para ahli cuaca harus dapat menyampaikan informasi prakiraan cuaca dengan cara yang dapat dipahami oleh masyarakat.
Prakiraan cuaca sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya, manusia dapat merencanakan kegiatan atau perjalanan dengan mengandalkan prakiraan cuaca.
Prakiraan cuaca juga bisa menyelamatkan manusia dari bencana alam.
Selain itu, manfaat prakiraan cuaca juga dirasakan dalam hal lain, seperti transportasi udara, laut, pertanian, perusahaan listrik, gas, dan lain-lain. (Fra)