Update Dinamika PBNU, Prof M Nuh Ditunjuk Jadi Katib Aam Gantikan KH Akhmad Said Asrori
Muhammad Zulfikar December 14, 2025 01:38 AM

 

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Harian gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU menunjuk Prof M Nuh sebagai Katib Aam, menggantikan KH Akhmad Said Asrori. Prof Nuh sebelumnya menjabat sebagai rais syuriah.

Katib Aam adalah sekretaris utama Syuriyah PBNU, yang bertugas membantu Rais Aam dalam menjalankan fungsi kepemimpinan keagamaan dan menjaga jalannya organisasi sesuai garis Syuriyah.

Rapat yang digelar di Gedung PBNU lantai 4, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2025) tersebut dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam KH Afifuddin Muhajir, serta Pejabat Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa.

Kemudian Prof Mohammad Nuh, Ketua PBNU Chaerul Saleh Rasyid, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi Hamid.

"Di antara hasil yang disepakati adalah adanya reposisi Katib Aam. Jadi, Katib Aam PBNU sejak hari ini, yang ditetapkan melalui rapat gabungan, adalah Prof Dr H Mohammad Nuh,” kata Prof Moh Mukri yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU.

Prof Mukri menyebut rotasi dalam rangka penyegaran organisasi setelah rapat pleno PBNU menunjuk KH Zulfa Mustofa sebagai Pejabat Ketua Umum.

Prof Mukri menambahkan, selain reposisi Katib Aam, rapat juga menyepakati adanya reposisi sejumlah pengurus lainnya. 

“Namun, detail reposisi tersebut akan diserahkan kepada tim yang diketuai langsung oleh Rais Aam dan Pejabat Ketua Umum PBNU,” terangnya.

Lebih lanjut, Prof Mukri menjelaskan, rapat juga memutuskan pembentukan panitia untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) serta peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama versi Masehi.

Dalam Munas nanti, kata dia, salah satu fokus pembahasan adalah persiapan penyelenggaraan Muktamar NU. 

“Terkait tempat dan waktu pelaksanaan memang belum ditentukan. Namun, fokus kita adalah menyiapkan muktamar yang akan datang,” katanya.

Sejak hari pertama bekerja Pj Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa langsung tancap gas. Langkah pertama adalah melakukan konsolidasi dengan pengurus pusat, wilayah, dan cabang hingga PCI NU. Konsolidasi dilakukan secara daring maupun melalui pertemuan tatap langsung di daerah-daerah. 

Usai melakukan konsolidasi, langkah selanjutnya adalah melaksanakan sejumlah rekomendasi rapat pleno PBNU yang digelar beberapa waktu lalu, di antaranya melakukan persiapan muktamar NU. 

Diketahui, konflik internal PBNU akhir-akhir ini berpusat pada pencopotan Gus Yahya dari kursi Ketua Umum, penunjukan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum, serta isu konsesi tambang yang disebut-sebut sebagai pemicu ketegangan. 

Meski begitu, pihak PBNU menegaskan roda organisasi kini sudah kembali normal.

Latar Belakang Konflik

  • Pencopotan Gus Yahya: Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar merekomendasikan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mundur dari jabatan Ketua Umum. Hal ini diputuskan dalam rapat Syuriyah PBNU pada 20 November 2025.
  • Alasan pencopotan: Gus Yahya dianggap melakukan pelanggaran, seperti mengundang akademisi pro-Israel dalam acara kaderisasi NU dan masalah keuangan organisasi.
  • Penunjukan Pj Ketum: KH Zulfa Mustofa ditetapkan sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU. Ia segera melakukan konsolidasi dengan pengurus pusat, wilayah, dan cabang, menegaskan NU sudah kembali normal.
  • Penolakan Gus Yahya: Gus Yahya tidak menerima penunjukan Pj Ketum dan berencana menggelar rapat pleno tandingan.

Faktor Pemicu Konflik

  • Isu konsesi tambang: Pemerintah memberikan konsesi tambang kepada PBNU. KH Said Aqil Siroj menyebut hal ini sebagai sumber konflik, bahkan mengusulkan agar konsesi dikembalikan. Gus Yahya mengakui konsesi bisa jadi salah satu pemicu, meski bukan satu-satunya.
  • Perbedaan pandangan internal: Selain tambang, terdapat perbedaan strategi kepemimpinan dan arah organisasi yang memperuncing ketegangan
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.