TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal terjadi di Archer Park, Pantai Bondi, Sydney, Australia, Minggu (14/12/2025).
Naveed Akram (24) dan ayahnya, Sajid (50), diduga melepaskan tembakan di sebuah perayaan Hanukkah Yahudi pada Minggu malam.
Pelaku penembakan yang lebih tua ditembak mati oleh polisi.
Sedangkan, putranya mengalami luka kritis dan masih dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi setelah penembakan tersebut.
Sebuah rekaman menunjukkan seorang warga sipil menangkap dan melucuti senjata salah satu pelaku penembakan yang melepaskan tembakan dan menewaskan 16 orang serta melukai puluhan lainnya.
Rekaman tersebut menunjukkan seorang saksi mata menyelinap mendekati pelaku penembakan saat ia menembaki para korban.
Pria itu kemudian menjatuhkan pelaku dan merebut senjatanya.
Ia kemudian mengarahkan senjata itu ke pelaku, tetapi tidak menembak.
Pria tersebut telah diidentifikasi oleh media Australia sebagai Ahmed al Ahmad (43).
Sepupu pria itu, Mustafa al-Ahmad, mengatakan kepada News 7 Australia bahwa Ahmed ditembak sekali di lengan dan sekali di bahu.
Luka-luka itu terjadi ketika penembak kedua menembak Ahmed setelah ia menjatuhkan pria pertama.
"Dia seorang pahlawan. Seratus persen pahlawan. Begitu kita melihatnya di media sosial, dia seratus persen pahlawan," kata Mustafa kepada media tersebut.
Para donatur telah mengumpulkan lebih dari 340.000 dolar atau sekitar Rp5,6 miliar untuk mendukung Ahmed.
Di antara para donatur tersebut terdapat sosok yang diyakini sebagai miliarder terkemuka Amerika Serikat (AS), Bill Ackman.
Manajer hedge fund itu meminta seseorang untuk membuat halaman donasi untuk Ahmed.
Ackman kemudian menyumbangkan 99.000 dolar atau sekitar Rp1,6 miliar ke halaman tersebut.
"Bisakah seseorang membuat halaman donasi terverifikasi agar kita bisa memberi penghargaan kepadanya dan keluarganya?" ungkap Ackman, seperti diberitakan 9News.
Menurut media Australia, Minggu, Ahmed menjalani operasi dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya.
Pujian dan rasa terima kasih membanjiri media sosial untuk Ahmed setelah rekaman aksi penangkapan pelaku penembakan massal di Pantai Bondi tersebar.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji pria itu sebagai "pemberani" dalam sebuah pernyataan terkait penembakan tersebut.
Chris Minns, perdana menteri negara bagian New South Wales di Australia, juga memuji Ahmed sebagai seorang pahlawan.
"Pria itu adalah pahlawan sejati, dan saya tidak ragu bahwa ada banyak sekali orang yang selamat malam ini berkat keberaniannya," kata Minns dalam sebuah pernyataan.
Pria yang merekam video Ahmed melucuti senjata pelaku penembakan mengungkapkan bahwa awalnya dia berada di pantai ketika penembakan dimulai.
Di acara Today, Theodore Okur menjelaskan bagaimana dia melarikan diri dari tempat kejadian dan kemudian merekam aksi Ahmed dari apartemennya.
"Saya sedang menuju pantai untuk membeli barbekyu. Ketika penembakan dimulai di jembatan, pria itu berada 10 meter di depan saya," katanya.
Dia mengaku melihat para penembak menargetkan upacara Yahudi dan awalnya mengira suara tembakan itu adalah kembang api.
"Itu adalah hal paling menakutkan yang pernah terjadi dalam hidupku," ungkapnya.
Okur mengatakan, dia tidak percaya dengan rekaman yang dia buat, tetapi mengatakan Ahmed adalah seorang pahlawan.
"Saya sangat beruntung bisa menyaksikan ini," katanya.
"Menjadi satu-satunya orang yang merekam adegan ini, yang sangat menakutkan," lanjutnya.
Surat izin mengemudi Naveed Akram menyatakan bahwa ia tinggal di Bonnyrigg, sebuah pinggiran kota Sydney.
Biro Investigasi Federal (FBI) sedang membantu lembaga-lembaga Australia.
Kedua terduga pelaku penembakan itu menghabiskan akhir pekan di sebuah rumah sewa jangka pendek di Brighton Avenue, Campsie, dan polisi menggerebek alamat tersebut serta rumah keluarga mereka di Bonnyrigg.
Diberitakan DailyMail, salah satu terduga pelaku penembakan Pantai Bondi memiliki kartu keanggotaan asosiasi senjata api di dompetnya.
Setelah penembakan massal itu, foto dompet berisi SIM Naveed Akram mulai beredar online.
Gambar tersebut juga mengungkapkan detail tentang ketertarikan Naveed pada senjata api.
Di bawah kartu identitasnya, Naveed menyimpan kartu keanggotaan Asosiasi Berburu Zastava - sebuah klub menembak di Bonnyrigg Heights, yang hanya berjarak empat menit berkendara dari rumah tukang batu berusia 24 tahun itu.
Menurut situs webnya, ZHA didirikan pada tahun 2013 dan memiliki 'fokus pada pendidikan dan konservasi spesies hewan buruan di Australia'.
Dikutip dari ABC News, enam senjata api disita dari lokasi kejadian, kata para pejabat.
Sang ayah disebut memiliki izin senjata api dan enam senjata api berizin.
Para pejabat mengatakan penyelidik sedang berupaya untuk menentukan apakah keenam senjata api yang disita dari lokasi kejadian tersebut berizin atas nama sang ayah.
Menurut para pejabat dalam konferensi pers, dua alat peledak rakitan juga ditemukan di lokasi kejadian dan telah disingkirkan untuk dinetralisir oleh unit penjinak bom.
Hanukkah, atau Chanukah dalam bahasa Ibrani, sering disebut sebagai festival cahaya Yahudi.
Tanggal Hanukkah berubah setiap tahun, tetapi selalu jatuh pada bulan November atau Desember dan berlangsung selama delapan hari.
Diberitakan BBC, sebuah acara untuk menandai hari pertama perayaan sedang berlangsung di Pantai Bondi pada saat penembakan massal terjadi.
Sebuah brosur digital untuk acara tersebut, yang diberi nama Chanuka by the Sea 2025, menunjukkan bahwa acara tersebut dijadwalkan berlangsung di dekat taman bermain anak-anak di pantai mulai pukul 17.00 waktu setempat pada hari Minggu.
Diselenggarakan oleh pusat Yahudi Chabad of Bondi, acara tersebut direncanakan menampilkan hiburan langsung dan kegiatan "untuk semua umur".
Sekitar 1.000 orang dilaporkan hadir dalam perayaan tersebut.
(Nuryanti)