Kekhawatiran Shkodran Mustafi di Arsenal, Imbas Gyokeres dan Bayang-bayang Kegagalan Rp1,2 Triliun
December 15, 2025 05:46 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mikel Arteta telah berhasil menyulap Arsenal dari klub pesakitan menjadi penguasa papan atas Premier League atau Liga Inggris.

Namun, sehebat apa pun sang arsitek, ia tetaplah manusia yang bisa salah pilih "batu bata". Di tengah gemerlap skuad The Gunners saat ini, satu nama mulai menjadi bisikan miring di tribun Emirates: Viktor Gyokeres.

Datang dengan ekspektasi setinggi langit dan mahar mencapai Rp 1,2 triliun (sekitar £63 juta), Gyokeres awalnya digadang-gadang sebagai kepingan terakhir untuk gelar juara.

Namun, realitanya pahit. Catatan golnya meluncur drastis dari 67 keterlibatan gol di Portugal menjadi hanya 6 gol dalam 19 laga di Inggris. Statisik ini mulai memicu alarm bahaya; apakah Arsenal baru saja mendatangkan "Mustafi versi lini serang"?

Baca juga: Kutukan Nomor 9 dan Dosa Arteta, Arsenal Mustahil Juara Jika Martinelli dan Gyokeres Tetap Starter

Statistik Unik: Anomali 212 Menit yang Menyakitkan

Statistik menunjukkan Gyokeres kini hanya berkontribusi gol setiap 212 menit. Untuk pemain seharga triliunan rupiah, ini adalah rapor merah.

Perbandingannya sangat kontras dengan Nicolas Pepe (yang dibeli Rp 1,4 triliun) atau Shkodran Mustafi (Rp 700 miliar).

Jika Pepe gagal karena ekspektasi harga dan Mustafi karena kecerobohan bertahan, Gyokeres terancam gagal karena hilangnya insting membunuh di depan gawang Liga Inggris yang dikenal tanpa ampun.

Eksklusivitas Semu: Kutukan Penyerang "Impor" Portugal

Sejarah mencatat bahwa tidak semua predator dari Liga Portugal bisa menjinakkan kerasnya Premier League. Arsenal pernah memiliki memori kelam dengan Lucas Perez seharga Rp 340 miliar yang gagal total.

Gyokeres kini berada di persimpangan jalan yang sama. Penampilannya melawan Wolves Sabtu lalu—di mana ia seolah "menghilang" dari kotak penalti mengingatkan fans pada hari-hari ketika Mustafi dijuluki "Raja Kesalahan" oleh Emmanuel Petit.

Sudut Pandang Baru: Pelajaran Bagi Karier Striker Diaspora

Fenomena Gyokeres memberikan perspektif penting bagi talenta-talenta muda, termasuk para pemain diaspora Indonesia yang mulai menapaki karier di liga-liga elit Eropa.

Kisah ini membuktikan bahwa statistik mentereng di liga "antara" tidak selalu menjadi jaminan sukses di kompetisi paling kompetitif sedunia.

Adaptasi taktis jauh lebih mahal daripada nilai transfer itu sendiri.

Bagi penyerang seperti Rafael Struick atau striker muda Indonesia lainnya di luar negeri, Gyokeres adalah contoh nyata bahwa di level tertinggi, satu musim yang buruk bisa membuat Anda disandingkan dengan sejarah terkelam klub.

Baca juga: Arsenal Pantas Panik, Haaland Bikin Man City Mendekat di Klasemen Liga Inggris, Liverpool Stabil

Mikel Arteta memberikan peringatan kepada para pemain Arsenal dengan “pendekatan yang sangat buruk”

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, telah memberikan peringatan keras kepada para pemainnya yang memikirkan Piala Dunia musim panas mendatang daripada kebaikan klub mereka.

Dalam konferensi persnya pada hari Jumat, Arteta ditanya oleh wartawan tentang situasi pemain seperti Ethan Nwaneri dan Gabriel Jesus, yang tidak selalu mendapatkan menit bermain sebanyak yang mereka inginkan.

Nwaneri mungkin memiliki peluang kecil untuk masuk ke skuad Inggris untuk turnamen musim panas mendatang, tetapi saat ini ia kesulitan mendapatkan banyak kesempatan bermain di tim utama Arsenal, hanya memulai tiga pertandingan sejauh musim ini, dan tidak satu pun di antaranya di Liga Premier.

Namun, lihat video di bawah ini, di mana Arteta menepis pertanyaan tentang Nwaneri dan Jesus dengan menegaskan bahwa akan menjadi "pendekatan yang sangat buruk" jika salah satu pemainnya memikirkan Piala Dunia sekarang…

Peringatan Mikel Arteta kepada para pemain Arsenal menjelang Piala Dunia.
Ketika pertama kali ditanya tentang peran Nwaneri dalam tim, Arteta membela rekornya dalam memberikan banyak kesempatan kepada pemain berusia 18 tahun itu di tahap awal kariernya.

Dia berkata: “Mungkin melihat posisinya saat ini, 18 tahun, 50 penampilan untuk klub.”

“Saya ingin melihat berapa banyak contoh di sepak bola Inggris dengan angka tersebut pada usia itu.”

Ketika ditanya tentang pemain seperti Nwaneri dan Jesus serta Piala Dunia, Arteta menegaskan bahwa akan menjadi masalah besar baginya jika ada pemain dalam skuadnya yang mengutamakan kompetisi itu daripada sisa musim Arsenal saat ini.

Dia menambahkan: “Menurut saya, itu pendekatan yang sangat buruk. Pendekatan yang benar seharusnya adalah sebisa mungkin berada di dalam tim, dan sisanya akan menjadi konsekuensinya.”


“Jika seseorang akan memprioritaskan sesuatu untuk Piala Dunia, maka saya pikir kita memiliki masalah besar.”

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.