Strategi Asean Foundation Atasi Ketidaknyamanan Anak Saat Jalani Pemeriksaan MRI
December 16, 2025 07:34 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  — Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di rumah sakit sejak lama menjadi tantangan besar bagi banyak anak yang menjalani pengobatan jangka panjang atas penyakit yang dideritanya.

Suara mesin yang keras, ruang tabung yang sempit dan keharusan anak tetap diam dan tenang kerap membuat mereka cemas. 

Pemeriksaan MRI sendiri adalah metode pencitraan non-invasif yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail organ, jaringan lunak (seperti otak, sumsum tulang belakang, ligamen, tendon), pembuluh darah, dan struktur tulang di dalam tubuh.

ASEAN Foundation bersama United Way Worldwide dan Lego Group merancang program “CALM MRI – Fear to Confidence: Learning Through Play with LEGO MRI Scanners.” 

Ini adalah sebuah pendekatan edukatif dan emosional yang lebih manusiawi untuk membantu anak-anak memahami dan mengatasi kecemasan mereka. 

Melalui program ini, Lego MRI Scanner, sebuah replika mini mesin MRI, digunakan sebagai media bermain yang membantu anak mempelajari proses pemeriksaan dengan cara yang lebih bersahabat.

Baca juga: Punya Keluhan pada Tulang Belakang, Ini Kondisi Medis yang Memerlukan Pemeriksaan MRI

Di tahun 2025, sebanyak 648 set Lego MRI Scanner didistribusikan, masing-masing 324 set di Indonesia dan 324 set di Singapura.

Di Indonesia, program ini digulirkan bekerja sama dengan berbagai institusi kesehatan, pendidikan dan komunitas pendamping anak.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) beserta Departemen Radiologi turut berpartisipasi dalam integrasi metode edukasi ini ke dalam proses persiapan anak sebelum menjalani MRI. 

Program ini juga melibatkan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, dan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Pendampingan diperkuat oleh dua yayasan pendukung anak, Pita Kuning Jakarta dan Pita Kuning Yogyakarta, yang membuka ruang aman bagi anak-anak untuk mempelajari proses MRI dalam suasana yang menyenangkan.

Setiap sesi menghadirkan mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan, relawan, serta tenagakesehatan profesional.

Kolaborasi mereka memungkinkan proses edukasi berlangsung dengan pendekatan yang akurat secara medis tetapi tetap ramah bagi anak-anak yang sedang menjalani pengobatan untuk kondisi-kondisi serius seperti kanker, tumor, leukemia, epilepsi, gangguan saraf, infeksi, peradangan organ dan sejumlah diagnosis lain yang memerlukan pencitraan lanjutan. 

Dengan memahami proses melalui permainan, anak-anak menjadi lebih siap secara mental dan emosional ketika tiba waktunya menjalani pemeriksaan MRI yang sesungguhnya.

Berdasar pengalaman, program ini menghasilkan perubahan perilaku yang terasa jelas pada banyak anak. Salah satunya yang terjadi pada Rio, seorang anak yang sebelumnya selalu menangis ketika dipanggil menuju ruang MRI karena pengalaman kurang nyaman di pemeriksaan MRI sebelumnya.

Saat mengikuti sesi bermain Lego MRI Scanner, Rio mulai memahami bahwa suara keras
pada mesin MRI bukanlah ancaman, melainkan bagian dari proses medis yang aman.

Simulasi sederhana ini membuatnya lebih percaya diri. Ketika ia kembali menjalani MRI berikutnya, Rio tampil jauh lebih tenang dan lebih siap, serta berani mencoba berbaring sendiri tanpa didampingi secara langsung.

Perubahan serupa juga terjadi pada anak-anak lain sebayanya seperti Fajar, Rawi, Eli, Baim, Zaini, Azam, Besta, Rendra, Fadhil, Rayyan, dan Raihan, yang sebelumnya menunjukkan kecemasan tinggi hingga penolakan untuk masuk ke ruang MRI.

Setelah mengikuti sesi permainan, mereka mulai menunjukkan keberanian dan sikap lebih kooperatif. Di Yogyakarta, lima anak dampingan Pita Kuning, yaitu Farrel, Vania, Nayla, Iffah, dan Faiz memperlihatkan antusiasme yang berbeda dari kunjungan sebelumnya. Mereka lebih tenang, dan lebih mudah
diajak berkomunikasi.

caption:

TERAPI MRI - Terapi bermain agar anak-anak tidak cemas saat menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di rumah sakit dalam proses pengobatan jangka panjang atas penyakit yang diderita.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.