TRIBUNBENGKULU.COM - Pembunuhan Faizah Soraya makin terungkap setelah adiknya buka suara.
Adik Faizah, Dimas mengungkapkan bahwa sang kakak ipar tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya saat menelpon rumah sakit.
Menurutnya kejadian pembunuhan terjadi sejak pukul 03.00 WIB.
"Yang masih didalamin polisi dari waktu pukul 03.00 WIB sampai Ambulan kok tidak ada panggil tetangga atau apa," kata Dimas saat diwawancara TribunnewsBogor.com, Selasa (16/12/2025).
Kata Dimas, Alham baru menghubungi Rumah Sakit Colombia pukul 04.30 WIB. Nah saat itu lah Alham berbohong.
Menurutnya Alham mengatakan ke rumah sakit bahwa Faizah Soraya mengalami pendarahan, bukan luka tusuk.
"Iya sudah berlumur darah," katanya.
Yang membuat Dimas janggal, Alham justru menunggu pertolongan dari rumah sakit tanpa meminta bantuan apapun ke tetangga.
Selain itu dia juga menghubungi rumah sakit yang jauh.
"Rumah sakit banyak yang dekat. Makanya yg sedang di dalamin dari pukul 3 pagi smpek ambulan datang mereka dirumah ngapain kenapa gak ada panggil tetangga atau minta tolong malah nunggu ambulan dari Colombia," katanya.
Ambulan dari Rumah Sakit Colombia baru datang 04.30 WIB.
Kata Dimas berdasarkan pengakuan sopir ambulan, saat pertama kali tiba, Faizah masih bernyawa.
"Korban sudah mengap-mengap dan pihak ambulan menolak membawa korban karena pihak ambulan mendapatkan korfirmasi adanya pendarahan bukan penyerangan atau penikaman," katanya.
Saat itu posisi korban duduk bersandar ke lemari.
"Setelah dinyatakan meninggal kemudian diangkat ke tempat tidur," katanya.
Dimas dan keluarga merasa janggal terhadap empat hal.
"Saat kejadian penikaman apakah korban tidak melawan anaknya sendiri dan berteriak ?" tulis Dimas.
Kejanggalan kedua yakni soal rentan waktu dari pukul 03.00 WIB sampai 04.30 WIB.
"Apakah tidak ada meminta bantuan warga setempat ? Karena menurut pengakuan sopir ambulan korban masih hidup pada saat dia sampai dan masih cengap-cengap dan tidak lama kemudian meninggal dunia," katanya.
Selain itu hal janggal juga terjadi pada luka korban.
"Penikaman lebih dari 20 tusukan di punggung, perut, tangan, kaki, dan kepala korban," katanya.
Terakhir kondisi AI, siswi kelas 6 SD yang diduga membunuh ibunya.
Dimas mengatakan tidak ada luka sama sekali di tubuh AI.
"Tidak ada luka di tangan Alica dan yang ada luka di tangan kakaknya," katanya.
Kasus siswi kelas 6 SD bunuh ibu di Medan kini belum menemui titik terang.
Faizah ditemukan tewas dalam kamar lantai satu rumahnya, Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara pada Rabu (10/12/2025).
Ia merupakan ibu dari dua anak. Putri pertama sudah duduk di SMA.
Sedangkan bungsu masih sekolah kelas 6 SD.
Suami Faizah adalah Alham, dia tidur di kamar lantai dua.
Sang suami menerangkan ke tetangga dan kepala lingkungan bahwa ibu tewas dibunuh anak bungsunya.
Demi mendalami itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn mengatakan polisi sedang menyempurkan hasil penyidikan dan penyelidikan lanjutan.
Beberapa hari lalu polisi menggelar pra rekontruksi kedua di tempat kejadian perkara (TKP).
"Ada 43 adegan yang tadi kita lakukan pra rekontruksi. Mudah-mudahan ini lebih menyempurkan proses penyidikan dan proses penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan," katanya.
Selain itu polisi juga melakukan penggeledahan dan menemukan sejumlah barang yang dicurigai berkaitan dengan kematian Faizah.
"Ada beberapa barang yang kami bawa untuk didalami. Tim masih melakukan proses penyelidikan lanjutan dan proses penyidikan lanjutan sambil menunggu hasil pemeriksaan assesment psikolog anak berhadapan dengan hukum," katanya.
Meski sudah menjalani proses penyidikan namun Jean tidak mengungkap sosok tersangka dalam kasus ini.
"Itu dulu yah. itu dulu yah. Makasih yah," katanya.