TRIBUNHEALTH.COM - Makanan fermentasi dikenal bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan ini juga berpotensi mendukung kesehatan jantung, termasuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Beberapa makanan fermentasi mengandung peptida bioaktif yang mampu menghambat kerja enzim pengubah angiotensin (angiotensin-converting enzyme/ACE).
Enzim ini berperan dalam menyempitkan pembuluh darah, sehingga jika aktivitasnya ditekan, pembuluh darah bisa lebih rileks dan tekanan darah menurun.
Meski tidak bisa menggantikan obat hipertensi, makanan fermentasi dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk jantung.
Dilansir dari Very Well Health, berikut beberapa jenis makanan fermentasi yang baik untuk tekanan darah:
1. Yogurt
Baca juga: 8 Jenis Teh yang Bantu Turunkan Berat Badan Secara Alami, Cocok untuk Diet
Yogurt dibuat melalui proses fermentasi susu oleh bakteri baik.
Selama proses ini, protein susu dipecah menjadi peptida tertentu yang diketahui dapat menghambat aktivitas ACE.
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi yogurt secara rutin berhubungan dengan tekanan darah yang lebih terkontrol, terutama pada orang dengan tekanan darah normal.
Efeknya memang tidak terlalu besar, tetapi tetap memberi kontribusi positif jika dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari pola makan seimbang.
2. Kefir
Kefir merupakan minuman susu fermentasi yang mengandung kombinasi bakteri dan ragi.
Kandungan peptida dalam kefir diduga memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah.
Beberapa studi kecil menemukan adanya penurunan tekanan darah setelah konsumsi kefir dalam jangka waktu tertentu.
Namun, hasil penelitian masih beragam sehingga manfaatnya perlu dikaji lebih lanjut.
3. Kimchi
Baca juga: Rekomedasi Minuman Alami yang Meningkatkan Stamina dan Daya Tahan Tubuh
Kimchi adalah sayuran fermentasi khas Korea yang kaya akan bakteri baik.
Selama fermentasi, terbentuk senyawa yang berpotensi membantu menghambat ACE.
Meski begitu, kimchi mengandung natrium cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, kandungan garamnya justru dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga perlu dibatasi porsinya.
4. Sauerkraut
Sauerkraut dibuat dari kubis yang difermentasi tanpa banyak bumbu tambahan.
Proses fermentasi ini menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Namun, seperti kimchi, sauerkraut juga mengandung garam cukup tinggi sehingga sebaiknya dikonsumsi secukupnya, terutama bagi penderita hipertensi.
5. Tempe dan produk kedelai fermentasi
Baca juga: 7 Makanan yang Mendukung Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
Tempe, natto, dan miso termasuk produk kedelai fermentasi yang menghasilkan peptida dengan kemampuan menghambat ACE cukup kuat.
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi produk kedelai fermentasi dikaitkan dengan risiko hipertensi yang lebih rendah.
Tempe dan natto relatif rendah natrium, sehingga lebih ramah bagi tekanan darah dibandingkan miso.
6. Kombucha
Kombucha merupakan minuman teh fermentasi yang mengandung probiotik.
Meski ada indikasi senyawa hasil fermentasinya dapat memengaruhi tekanan darah, bukti ilmiah yang ada masih terbatas dan efeknya dinilai ringan.
Sebagai catatan, manfaat makanan fermentasi akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, serta pengendalian asupan garam harian.
(TribunHealth.com)
Dapatkan Renovit Multivitamin & Mineral Kandungan Lengkap untuk Sehat di sini
Renovit adalah multivitamin dengan kandungan 12 vitamin dan 13 mineral untuk mendukung proses metabolisme tubuh, serta mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian di dalam tubuh.
Selain itu, Renovit juga dapat berfungsi:
Menjaga daya tahan tubuh
Mempercepat proses penyembuhan saat sakit
Membantu tubuh menghasilkan energi
Mempercepat regenerasi sel-sel tubuh yang rusak
Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
Memelihara daya ingat
Memelihara fungsi penglihatan
Dapatkan Renovit Multivitamin & Mineral Kandungan Lengkap untuk Sehat di sini