Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengungkap fakta-fakta seorang kakek yang diangkut ekskavator saat sakit.
Jeje mengkonfirmasi jika kakek bernama Padalang Anung Asmara Wijaya alias Abah Dalang diangkut ekskavator saat hendak berobat karena sakit.
"Abah Dalang sakit Lambung dan hendak dibawa berobat, ekskavator digunakan karena alat berat tersebut sedang berada di lokasi dan menjadi sarana yang memungkinkan saat iru," kata Jeje, Selasa (16/12/2025).
Jeje mengungkapkan, rumah Abah Dalang berada di pinggir Waduk Saguling. Akses dari jalan utama ke rumah Abah Dalang hanya jalan setapak. Sulit untuk dilalui sepeda motor dan tidak memungkinkan untuk dilalui mobil.
Apalagi, saat itu sedang ada proyek pembukaan jalan ke titik pembuatan jembatan apung di Waduk Saguling.
"Atas pertimbangan kondisi darurat serta permintaan yang bersangkutan, pekerja proyek dan warga setempat inisiatif mengantar Abah Dalang menggunakan ekskavator sejauh kurang lebih 350 meter menuju akses utama hingga mempermudah menuju fasilitas kesehatan," ungkapnya.
Jeje menegaskan, Abah Dalang diangkut ekskavator bukan karena jalan rusak seperti narasi-narasi yang beredar di media sosial.
"Akses menuju lokasi bukan dikarenakan jalan rusak, melainkan pembukaan jalur sehingga belum dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, jalur itu pun merupakan akses yang sama menuju ke tempat tinggal Abah Dalang," tegasnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang kakek dalam keadaan meringkuk sakit tengah diangkut pakai ekskavator viral di media sosial.
Peristiwa itu terkonfirmasi terjadi di Kampung Curug Candung, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dari video yang beredar, dinarasikan jika kakek tersebut terpaksa diangkut pakai ekskavator karena buruknya akses jalan di kampung tersebut.
Terlihat, sang kakek meringkuk dalam pelukan sang anak di dalam bucket ekskavator.
Kakek yang disebut sebagai Abah Dalang tersebut kemudian terkonfirmasi bernama Padalang Anung Asmara Wijaya.
Tribun Jabar sempat bertemu langsung dengan Abah Dalang, pria yang menjadi saksi perjalanan Nera Nur Puspita (16), Siswi SMAN 1 Saguling Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang saban hari naik turun bukit hingga naik rakit untuk sampai ke sekolah.
Ketua RW 04, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Bandung Barat, Bubun mengkonfirmasi peristiwa Abah Dalang diangkut menggunakan ekskavator itu terjadi pada Sabtu (13/12/2025).
Saat itu, Abah Dalang tengah sakit lambung hingga perlu penanganan lebih lanjut.
"Betul kejadiannya itu hari Sabtu kemarin. Jadi itu warga kami, namanya Abah Dalang."
"Beliau sakit lambung, jadi waktu itu belum makan tapi sudah minum kopi kemudian dibawa ke bidan di kampung sini," kata Bubun, Senin (15/12/2025).
Meski begitu, Bubun menampik narasi pengangkut kakek Dalang menggunakan ekskavator karena akses jalan yang buruk. Justru, di lokasi tengah berlangsung pembukaan akses jalan ke Waduk Saguling.
"Jadi itu bukan jalan rusak, tapi justru sedang ada pembukaan akses untuk pembuatan jembatan apung di atas Waduk Saguling oleh Pak Gubernur (Dedi Mulyadi). Rumah abah itu ada di ujung, dan jalannya itu cuma jalan setapak karena akses mati ke sungai," jelas Bubun.
Bubun menambahkan, tempat tinggal Abah Dalang tidak bisa diakses menggunakan sepeda motor apalagi mobil.
Saat itu, ekskavator berada tak jauh dari rumah Abah Dalang, hingga digunakan untuk mengangkut Abah Dalang.
"Kebetulan ekskavatornya ada di bawah, waktu itu mau saya bawa ke rumah sakit abah menolak."
"Akhirnya kita naikkan ke ekskavator terus dibawa ke bidan. Kalau pakai kendaraan enggak memungkinkan. Untuk jarak abah dibawa pakai ekskavator itu sekitar 350 meteran, sesuai dengan proyek pembuatan jalan," tandasnya