Tingkatkan Kewaspadaan Banjir, PLN Luncurkan Program Siaga Bencana Banjir di Rowosari
December 16, 2025 04:58 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek (PUSMANPRO) menunjukkan komitmen nyata dalam penanggulangan bencana dengan meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk "Rowosari Siaga Bencana Banjir".

Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan BINTARI dan diselaraskan dengan standar Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

​Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, dipilih sebagai lokasi prioritas mengingat tingginya kerentanan wilayah ini terhadap luapan Sungai Babon dan Sungai Pengkol.

Data menunjukkan bahwa dalam satu dekade terakhir, banjir terjadi berulang dengan intensitas yang meningkat, termasuk kejadian ekstrem pada tahun 2020 dan banjir bandang pada awal 2023 yang mengakibatkan tanggul jebol dan merendam ratusan rumah.

PLH ​General Manager PLN PUSMANPRO, Hartono, menyampaikan bahwa bantuan ini tidak hanya bersifat charity, melainkan pembangunan sistem keselamatan yang berkelanjutan.

​"Kami menyadari bahwa Rowosari berada di hilir yang menerima limpasan air dari Ungaran.

Oleh karena itu, PLN hadir tidak hanya memberikan peralatan, tetapi membangun ketangguhan masyarakat.

Kolaborasi dengan BINTARI dan rujukan standar BNPB memastikan program ini tepat sasaran," ujar Hartono.

Program ini dirancang secara komprehensif mencakup tiga pilar utama kegiatan untuk memastikan kemandirian warga seperti Pembentukan tim Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) yang disahkan melalui SK Lurah,

​Pelatihan intensif bagi 100 warga dan 200 siswa sekolah serta Penyediaan sarana fisik vital berupa 1 unit perahu karet/tenda darurat, alat komunikasi (HT), megafon, seragam relawan, serta pemasangan rambu jalur evakuasi dan titik kumpul di lokasi strategis .

​Lurah Rowosari, Eko Pudjo Harijadi menjelaskan, evaluasi sebelumnya menunjukkan bahwa meski berstatus siaga bencana, sistem peringatan dini dan jalur evakuasi di Rowosari belum optimal.

"Melalui dukungan PLN, kami menargetkan minimal 70 persen rumah tangga di zona merah memahami prosedur evakuasi, sehingga risiko korban jiwa dapat dihilangkan," jelasnya.

Dwi Istanto selaku Sub Koordinator Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Semarang memberikan apresiasi atas langkah PLN PUSMANPRO yang mendukung visi Kota Semarang Tangguh.

"Penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, tapi urusan bersama. Kami sangat terbantu dengan keterlibatan dunia usaha seperti PLN.

Rowosari memang sudah ditetapkan sebagai Kelurahan Siaga Bencana sejak 2011, namun evaluasi kami menunjukkan kapasitas masyarakat dan peralatannya perlu diperbarui (upgrade) agar relevan dengan risiko saat ini" Ujar Dwi

​Program ini diharapkan menjadikan Rowosari sebagai percontohan kelurahan yang tangguh, di mana masyarakat mampu merespons bencana secara mandiri, terkoordinasi, dan inklusif sebelum bantuan eksternal tiba.(*)

Baca juga: Kisah Satno Sekeluarga Tinggalkan Jawa Tengah, Transmigrasi Jadi Jalan Baru Menuju Poso

Baca juga: PBTR Hadirkan Layanan di Parking Bay Tol Pemalang-Batang KM 344 Jalur Arah Semarang

Baca juga: Disparbud Pastikan Akses dan Destinasi Wisata Wonosobo Tetap Aman Dikunjungi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.