TRIBUNLOMBOK.COM - Boruto Two Blue Vortex Chapter 29 menjadi salah satu chapter paling intens sejak alur Two Blue Vortex dimulai.
Cuplikan awalnya saja sudah memberi sinyal jelas bahwa cerita kali ini tidak akan menahan diri. Dialog dibuat lebih ringkas, namun setiap panel dipenuhi ketegangan yang terasa nyata, seolah pertarungan besar benar-benar berada di ambang ledakan.
Salah satu visual yang paling mencuri perhatian adalah Kawaki yang melayang di udara dengan Karma menyala terang.
Tongkat hitam khas Isshiki tertarik ke arahnya seperti ditarik oleh gaya gravitasi. Adegan ini bukan sekadar pamer kekuatan, melainkan penanda bahwa Kawaki telah memasuki fase baru dalam penguasaan Karma.
Dalam Boruto Two Blue Vortex Chapter 29, desain Karma Kawaki terlihat berbeda dari sebelumnya.
Aura kekuatannya lebih padat, namun belum sepenuhnya mencapai bentuk True Essence Karma.
Hal ini mengindikasikan bahwa kekuatan tersebut masih berada di tahap pengembangan menengah, hasil dari modifikasi Amado pasca kejatuhan Isshiki.
Perubahan ini menimbulkan spekulasi menarik. Seberapa besar evolusi Karma Kawaki dipengaruhi oleh sains Amado, dan seberapa besar pula dampak pengalaman tempurnya melawan para Shinju?
Yang jelas, Kawaki kini jauh lebih efisien dalam memanfaatkan kemampuan Isshiki, menjadikannya ancaman serius di medan perang.
Posisi Kawaki yang bertarung di udara juga bukan tanpa alasan.
Dari klon Shinju yang muncul sejauh ini, hanya Jura yang diketahui mampu bertempur secara aerial. Dengan menguasai ruang udara, Kawaki seolah mengambil keuntungan taktis untuk menekan musuh sekaligus melindungi Konoha dari sudut yang sulit dijangkau.
Baca juga: Gubernur Iqbal Sebut Kondisi Fiskal Jadi Tantangan Pembangunan Ke Depan
Ada kemungkinan bahwa pergerakan Kawaki bukan semata-mata serangan frontal.
Bisa jadi ia sedang melakukan reposisi strategis setelah menghabisi beberapa klon Shinju, lalu bergerak menuju area lain sesuai arahan Shikamaru dan Inojin.
Jika benar, ini menunjukkan koordinasi pertahanan Konoha yang semakin solid.
Penguasaan Kawaki terhadap dimensi Daikokuten juga makin matang.
Tak lagi terbatas pada memanggil kubus raksasa, ia kini mampu memanifestasikan berbagai senjata secara fleksibel.
Hal ini memperluas opsi tempurnya dan membuat gaya bertarung Kawaki semakin sulit ditebak.
Chapter berjudul “Pengendalian Hama” dibuka dengan percakapan bernuansa tegang antara Boruto dan Momoshiki.
Di saat bersamaan, pertarungan Boruto melawan Mamushi terus berlanjut. Boruto kembali mengandalkan Rasengan untuk menahan laju Shinju tersebut.
Momen penting terjadi ketika mata kiri Boruto akhirnya terbuka, memperlihatkan bahwa ia mampu menggunakan Byakugan.
Kebangkitan ini memberi dimensi baru pada kekuatan Boruto, sekaligus menegaskan pengaruh Momoshiki yang semakin dalam.
Situasi semakin kacau ketika Mamushi mengalihkan targetnya ke Eida. Kawaki berhasil menyergapnya di tengah hutan, namun meski telah dipenggal dan ditusuk, klon Mamushi terus bermunculan tanpa henti.
Di sisi lain, Konohamaru mulai menyadari skala ancaman saat berada di ruang interogasi bersama Mitsuki.
Sai menerima laporan resmi tentang invasi Shinju di Konoha, sementara Mamushi mulai mengganggu warga sipil demi mencari informasi keberadaan Eida—yang ternyata menghilang tanpa jejak.
Inojin melaporkan bahwa sekitar 50 klon Mamushi telah mengepung wilayah Konoha.
Himawari turut ambil bagian dalam kekacauan ini, dan Shikadai bahkan memperlihatkan teknik baru.
Menariknya, di tengah kepanikan dan semangat tempur Inojin, Koji justru memilih diam, seolah menyadari sesuatu yang lebih besar akan segera terjadi.
Boruto Two Blue Vortex Chapter 29 jelas menjadi titik balik penting. Dengan kebangkitan Byakugan Boruto, evolusi Karma Kawaki, serta ancaman Shinju yang kian masif, konflik ke depan tampak akan melampaui batas yang selama ini dikenal dunia ninja.
(TribunLombok/ Irsan Yamananda)