TRIBUNTRENDS.COM - Kasus tragis kematian Faizah Soraya (42) di Medan terus menyisakan tanda tanya besar.
Di tengah proses hukum yang berjalan, sebuah pengakuan akhirnya muncul dari AI (12), siswi kelas 6 SD yang disebut-sebut sebagai pelaku.
Namun demikian, keluarga korban hingga kini masih tak sepenuhnya percaya bahwa anak seusia itu benar-benar telah menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.
Pihak kepolisian pun belum menghentikan langkah. Pendalaman kasus terus dilakukan untuk memastikan setiap detail peristiwa terungkap secara utuh dan objektif.
Baca juga: Fakta Baru! Anak 12 Tahun yang Bunuh Ibu saat Tidur Disebut Hanya Alibi, Polisi Periksa Suami Korban
Polisi Gelar Dua Kali Prarekonstruksi
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar dua kali prarekonstruksi dalam kasus kematian Faizah Soraya.
Prarekonstruksi pertama dilaksanakan di Mapolrestabes Medan, sementara prarekonstruksi kedua dilakukan langsung di tempat kejadian perkara (TKP) dan diperagakan oleh AI, kakaknya, serta ayahnya.
“6 jam tim telah melaksanakan pra rekonstruksi kedua,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa seluruh rangkaian prarekonstruksi dilakukan sesuai dengan fakta yang ada, dengan pendampingan dari psikolog dan Dinas Perlindungan Anak.
“Setidaknya ada 43 adegan yang tadi kita lakukan.
Mudah-mudahan ini lebih menyempurnakan proses penyidikan dan proses penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan,” katanya.
Ditemukan Tewas di Dalam Kamar
Seperti diketahui, Faizah Soraya ditemukan tak bernyawa oleh anaknya sendiri di dalam kamar rumah mereka yang berlokasi di Jalan Dwikora, Tanjung Rejo, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (10/12/2025) pagi.
Saat itu, Faizah tinggal bersama dua orang anak dan suaminya, Alham Wumala Siagian.
Pada malam kejadian, korban diketahui tidur bersama anak-anaknya di lantai satu, sementara sang suami berada di lantai dua.
Ketika ditemukan, kondisi Faizah sudah terkapar dengan luka di sekujur tubuh, pemandangan yang meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga.
Baca juga: Tatapan Kosong SAS usai Bunuh Ibu Kandung, Pemicunya Diduga Masalah Sepele, Duduk Termenung di Sofa
Kesaksian Lingkungan: Pisau di Tangan Si Bungsu
Kepala Lingkungan V Tanjung Rejo, Tono, mengungkapkan keterangan yang ia peroleh dari Alham, suami korban.
Berdasarkan pengakuan tersebut, anak pertama menjadi orang yang pertama kali menemukan jasad Faizah.
Saat kejadian, AI selaku anak bungsu hanya terlihat berdiri sambil memegang pisau.
Sementara itu, anak pertama dan Alham disebut menangis histeris meratapi kepergian Faizah.
“Adiknya terduduk saja di sofa ruang tamu,” kata Tono.
Luka Terlalu Banyak, Keluarga Ragu
Keraguan keluarga semakin menguat setelah melihat banyaknya luka yang terdapat di tubuh Faizah. Hal ini disampaikan oleh Dimas, adik kandung korban.
Menurutnya, kondisi tersebut sulit dipercaya dilakukan oleh anak berusia 12 tahun.
Apalagi, dalam keseharian, AI dikenal sebagai anak berprestasi dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sang ibu.
Baca juga: Kesalahan Sepele Berujung 20 Tusukan! Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung saat Tidur, Kakak Histeris
Pengakuan yang Mengguncang
Meski demikian, Dimas mengungkapkan bahwa AI telah membuat pengakuan.
“Adek Alicia mengaku dia yang membunuh mamanya,” tulis Dimas melalui akun Instagram pribadinya.
Namun pengakuan tersebut belum mampu menghapus keraguan keluarga.
“Tapi semua kejanggalan mulai tampak dan kita hanya bisa nunggu laporan resmi dari Kepolisian,” katanya.
Retaknya Rumah Tangga Terungkap
Bukan tanpa alasan keluarga menyimpan kecurigaan. Dimas turut membocorkan bahwa rumah tangga Faizah dan Alham disebut sudah tidak harmonis sejak lima tahun terakhir.
Kondisi itulah yang membuat pihak keluarga berharap besar agar penyidik dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Faizah Soraya.
“Dan saya harap penyidik bisa mengungkap kebenarannya karena ini terlalu banyak kejanggalan,” tutupnya.
***