SURYA.CO.ID - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) periode 2019–2024, Kusnadi, menghembuskan nafas terakhir, Selasa (16/12/2025) siang.
Kusnadi meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD dr Soetomo Kota Surabaya, karena sakit.
Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo, Cita Rosita, mengonfirmasi bahwa Kusnadi meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara Kuasa Hukum Kusnadi, Harmawan H Adam, menyebut bahwa kliennya dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya sejak Senin (15/12/2025) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat menjalani perawatan, kondisi kesehatan Kusnadi kian menurun.
"Kesehatannya terus menurun, dan pukul 14.00 WIB tadi meninggal dunia," ujar Hermawan, Selasa.
Sejak beberapa tahun terakhir, Kusnadi memang menderita sakit.
Pada 9 Juni 2025, Kusnadi mengaku menderita sakit kanker getah bening stadium 3B.
“Saya ini kena kanker getah bening dan saya 17 kali kemo. Sudah hampir dua tahun saya kena kanker," kata Kusnadi saat itu.
Baca juga: Kusnadi Meninggal Dunia, Keluarga Besar DPD PDI Perjuangan Jatim Berduka
Pada Minggu (8/6/2025) lalu, Kusnadi dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo.
Kusnadi dilaporkan hilang sejak Rabu (4/6/2025).
Saat itu, Kusnadi dijemput tiga orang menggunakan mobil di usaha peternakannya di Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, hingga Minggu (8/6/2025), Kusnadi tak diketahui keberadaannya.
Bahkan, saat dihubungi ponselnya tidak aktif.
Kusnadi akhirnya ditemukan di Madura, Senin (9/6/2025).
Saat ditemukan, Kusnadi berada di rumah salah satu warga di sana.
Politisi senior PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa dirinya tidak menghilang atau menjadi korban penculikan.
Ia mengaku pergi ke Madura untuk mencari pengobatan sekaligus mencari ketenangan.
“Saya ke Madura. Nyari obat di sana. Sekaligus nyari ketenangan saja, mungkin ditambah disuwuk (didoakan) dan sebagainya,” kata Kusnadi kepada SURYA.co.id di Polsek Balongbendo, Sidoarjo, pada Senin (9/6/2025).
Kusnadi menjelaskan bahwa selama ini dirinya tinggal sendirian di peternakan ayam miliknya di Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
“Saya ini kan, ya mohon maaf ya, karena saya ini sudah tidak bareng dengan ibunya, saya tinggal sendirian. Saya mikir, mosok lebaran saya tinggal sendirian di sini, terus ngapain,” ujarnya.
Keputusan itu diambil setelah ada temannya dari Pamekasan datang berkunjung. Temannya itu sempat menginap di peternakan Kusnadi karena hendak survei lokasi untuk membuka warung.
Ketika temannya hendak kembali ke Pamekasan, Kusnadi memutuskan ikut serta, sekaligus berlibur sambil mencari pengobatan alternatif.
“Saya kena kanker, jadi rasanya bosan, maka saya juga cari obat alternatif lah. Ikut teman yang dari Pamekasan tersebut,” ungkap Kusnadi.
Melansir dari Wikipedia, Kusnadi lahir 7 Desember 1958.
Ia adalah politisi PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Jatim periode 2019-2024.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur.
Pendidikan:
Organisasi:
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (2015-2019, 2019-2024)
Karier:
Nama Kusnadi sempat disebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu dari 21 tersangka kasus korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim 2021-2022.
Kemudian, empat dari 21 tersangka tersebut sudah ditahan KPK. Keempatnya adalah Hasanuddin, Jodi Pradana Putra, Sukar, dan Wawan Kristiawan.
Kusnadi ditetapkan tersangka dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPRD Jatim. KPK menyebut, dia mendapat jatah dana hibah pokir mencapai Rp 398,7 miliar sepanjang tahu 2019 hingga 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, selain Kusnadi, tersangka lain yakni Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Achmad Iskandar, eks Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad, dan Bagus Wahyudiyono selaku staf Anwar.
Kemudian, anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 Mahud, Wakil Ketua DPRD Sampang periode 2019-2024 Fauzan Adima, Wakil Ketua DPRD Probolinggo periode 2019-2024.
Perkara ini merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak periode 2019-2024.
Melansir dari Wikipedia, Kusnadi lahir 7 Desember 1958.
Ia adalah politisi PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Jatim periode 2019-2024.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur.
Pendidikan:
Organisasi:
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (2015-2019, 2019-2024)
Karier:
(Yusron Naufal)
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung