Wanita Curiga ART Menangis di Depan Foto Pernikahannya, Rahasia Masa Lalu Suami Terbongkar
December 16, 2025 06:38 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah tidak biasa datang dari seorang perempuan yang mengungkap pengalaman mengejutkan terkait asisten rumah tangganya.

Perilaku sang asisten yang kerap menangis ketika membersihkan foto pernikahan membuat sang majikan curiga, hingga akhirnya menemukan rahasia tersembunyi di balik bingkai foto tersebut.

Dikutip dari Sanook.com Jumat (12/12/2025), perempuan tersebut menceritakan bahwa awalnya ia bukan tipe orang yang mudah cemburu.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, ia merasakan keganjilan setiap kali melihat Hanh, asisten rumah tangga yang bekerja padanya selama sekitar setengah tahun.

Meski tidak memiliki penampilan mencolok atau paras yang cantik, Hanh dikenal rapi, pendiam, dan sangat teliti dalam bekerja sehingga membuat majikannya terkesan.

Kecurigaan itu muncul ketika ia memperhatikan kebiasaan Hanh berhenti lama di depan foto pernikahan yang dipajang di rak ruang tamu setiap kali sedang membersihkan ruangan.

Bahkan, beberapa kali ia melihat mata sang asisten tampak merah, seolah baru saja menangis.

Dugaan pun muncul bahwa mungkin Hanh diam-diam menyukai suaminya dan merasa sakit hati melihat foto pernikahan tersebut.

Ketika menceritakan hal itu kepada sang suami, ia hanya ditertawakan. Suaminya menilai istrinya terlalu banyak berpikir dan mengatakan bahwa dibantu membersihkan foto yang bahkan tak pernah disentuh sendiri merupakan hal baik.

Meski mencoba mengabaikan kecurigaan tersebut, firasatnya sebagai perempuan tak juga hilang.

Kesempatan untuk mencari tahu lebih jauh datang ketika Hanh mengambil cuti dua hari untuk pulang ke kampung halaman. Sang majikan memutuskan merapikan rumah sendiri.

Saat membersihkan bingkai foto pernikahan itu, ia merasakan ada sesuatu yang janggal. Rasa penasaran membuatnya memutuskan membuka bingkai tersebut.

Temuan yang muncul membuatnya tertegun, di balik foto pernikahan dirinya dan suami, terdapat foto lain berukuran lebih kecil.

Foto itu menampilkan suaminya berdiri dengan seorang perempuan yang bukan dirinya, dan bukan pula Hanh.

Dengan tangan gemetar, ia mengambil foto tersebut dan menyimpannya, berniat mencari tahu kebenaran di baliknya.

Dugaan itu semakin menguat ketika Hanh kembali bekerja. Asisten rumah tangga itu terlihat langsung menuju bingkai foto dan tampak terkejut mengetahui foto yang disembunyikannya hilang.

Meski demikian, Hanh berusaha bersikap normal seolah tidak ada yang terjadi.

Pada malam harinya, sang istri memutuskan menghadapkan sang suami dengan bukti yang telah ia kumpulkan. Suaminya tidak membantah.

Ia hanya terdiam lama sebelum mengungkap bahwa perempuan dalam foto tersebut adalah kekasih lamanya, yang pernah bertunangan dengannya sebelum meninggal akibat kecelakaan.

Suaminya menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan kenangan terakhir yang ia simpan.

Ia juga mengatakan bahwa orang yang menyelipkan foto itu di balik foto pernikahan mereka kemungkinan adalah Hanh, yang ternyata merupakan kakak dari mantan tunangannya. 

Karena merasa iba terhadap keadaan Hanh, ia mempekerjakannya sebagai asisten rumah tangga dengan harapan masa lalu dapat mereda dengan sendirinya.

Namun kenyataan justru sebaliknya. Kenangan yang seharusnya disimpan secara pribadi itu menjadi pemicu goncangnya keharmonisan rumah tangga mereka.

Tidak ada perselingkuhan ataupun pengkhianatan, namun luka lama yang tidak pernah diketahui sang istri menjadi sumber keguncangan baru.

Sang istri sempat berpikir untuk memecat Hanh, namun ia tidak sanggup melakukannya.

Sebagai sesama perempuan, ia memahami upaya mempertahankan kenangan seseorang yang pernah begitu dicintai, meski hanya melalui hal kecil.

Ia memutuskan menyimpan foto tersebut di sebuah kotak, bukan karena cemburu, tetapi karena ia percaya kenangan semacam itu seharusnya berada di tempat pribadi, bukan di ruang tamu.

Suaminya hanya menggenggam tangannya sebagai bentuk pengertian, sementara Hanh tidak pernah lagi menyebut soal foto tersebut dan tetap bekerja dengan tenang.

Meski begitu, sang majikan masih merasakan keganjilan di hatinya. Ia terus memikirkan apakah harus membiarkan Hanh tetap bekerja atau memintanya berhenti.

Namun ia juga mempertanyakan apakah langkah itu akan terlalu kejam bagi sang asisten, sehingga ia belum dapat memutuskan apa yang terbaik untuk semua pihak.

(cr31/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.