TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memastikan keandalan pasokan energi bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh selama masa tanggap darurat. Pemerintah bergerak cepat untuk menjamin ketersediaan energi tetap aman meskipun distribusi masih menghadapi sejumlah kendala.
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa pemerintah melakukan pemantauan intensif serta berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) guna mempercepat distribusi energi, khususnya LPG bersubsidi.
"Pertamina akan menambahkan pasokan 16.000 tabung LPG (Liquefied Petroleum Gas) subsidi 3KG yang akan dikirimkan ke Banda Aceh untuk memitigasi kendala kurangnya pasokan LPG khususnya di Provinsi Aceh," ujar Rudy di Jakarta, Selasa (16/12).
Rudy menegaskan, mobilisasi tambahan stok tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah untuk memastikan percepatan distribusi, sehingga kelangkaan akibat terputusnya akses logistik pascabencana dapat segera teratasi dan beban masyarakat berkurang.
Baca juga: Kementerian ESDM dan PLN Sambungkan Listrik Gratis untuk 100 Keluarga Prasejahtera di Fakfak
"Kami menyadari bahwa bencana hidrometeorologi ini memberikan tantangan tersendiri pada jalur distribusi logistik. Namun, Pemerintah berkomitmen memastikan energi tetap tersedia bagi masyarakat," jelasnya.
Tambahan pasokan LPG tersebut akan dikirimkan dalam dua kloter. Pengiriman pertama sebanyak 6.000 tabung diperkirakan tiba hari ini (16/12), sementara 10.000 tabung sisanya dijadwalkan tiba di Banda Aceh pada Rabu (17/12).
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Sidang Kabinet Paripurna melaporkan bahwa distribusi LPG di Aceh masih menghadapi tantangan akibat sulitnya akses di sejumlah wilayah terdampak.
"Kemudian kalau Aceh, Bapak Presiden, jujur saya katakan di tiga kabupaten (di Aceh) memang membutuhkan effort yang sangat luar biasa karena akses darat belum bisa. Jadi kami masih drop LPG Pertamina pakai heli, pakai pesawat Hercules, ada jalan-jalan tikus juga kami pakai, kemudian rakit juga kita lakukan. Apapun yang bisa kita dorong untuk bisa melakukan percepatan," kata Bahlil di Istana Presiden, Senin (15/12).
Sebagai informasi, akses darat pasokan LPG dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Bireuen hingga saat ini masih terputus. Kondisi tersebut mendorong Pertamina melakukan pasokan darurat melalui jalur laut menggunakan kapal Roro dari Lhokseumawe ke Banda Aceh.
Pasokan LPG melalui jalur laut tersebut telah mampu menyuplai kebutuhan LPG bagi Banda Aceh dan sekitarnya, terutama untuk keperluan dapur umum dan masyarakat. Selain itu, penyaluran LPG Bright Gas ke wilayah terisolir seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah dilakukan melalui jalur udara dengan metode sling load menggunakan helikopter milik BNPB.(*)
Baca juga: Kementerian ESDM Buka Posko Nataru, Langkah Jamin Pasokan Energi