BANGKAPOS.COM--Tangis haru pecah di sebuah rumah sederhana di Jalan Berok, Kelurahan Kota, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Amir dan Diah Purnawati tak kuasa menahan air mata saat melihat putra keempat mereka, Robi Syianturi, berlari menembus garis finis pertama pada ajang Marathon SEA Games Thailand 2025, Minggu (14/12/2025) malam.
Di layar ponsel, Robi terlihat mengibarkan bendera Merah Putih dengan wajah penuh emosi.
Momen itu menjadi puncak perjalanan panjang seorang anak kampung yang kini berdiri di podium tertinggi Asia Tenggara.
“Dak gampang perjuangannya. Waduh… luar biasa kebanggaan kami. Semalam buka HP langsung nangis saya,” kata Amir saat ditemui di kediamannya, Senin (15/12/2025).
Bagi Amir, bahkan jika Robi hanya finis di posisi ketiga, kebanggaan itu tetap tak berkurang.
Namun takdir berkata lain. Robi bukan hanya naik podium, melainkan mempersembahkan emas untuk Indonesia.
Beberapa jam sebelum lomba dimulai, Robi sempat menghubungi ayahnya dari Thailand. Percakapan itu sederhana, tanpa janji muluk.
“Sore itu sekitar jam empat, dia cuma bilang mau bertanding. Saya pesan jaga kesehatan dan tetap usaha,” tutur Amir.
Setelah perlombaan usai, Robi kembali mengirim pesan, kali ini kepada ibunya. Ucapan selamat pun mengalir dari rumah kecil di Belitung menuju negeri Gajah Putih.
“Lawannya pasti banyak dan kuat-kuat. Jadi ini benar-benar tidak mudah,” ujar Amir.
Dalam perlombaan marathon yang digelar malam hari, Robi Syianturi tampil konsisten sejak kilometer awal.
Atlet asal Bangka Belitung itu mencatatkan waktu 2 jam 27 menit 33 detik, mengungguli dua pelari Filipina, Arlan Arbois dan Richard Solano.
Kemenangan ini sekaligus menyumbang medali emas ke-41 bagi kontingen Indonesia di SEA Games Thailand 2025.
Bagi Robi, emas ini terasa sangat istimewa.
Dua tahun sebelumnya, pada SEA Games Kamboja 2023, ia hanya mampu meraih perunggu di nomor 5.000 meter.
“Dulu perunggu, sekarang emas. Artinya Robi tidak pernah puas dan terus meningkatkan diri,” ujar Ketua KONI Bangka Belitung, Ricky Kurniawan.
Bagi keluarga, bakat Robi dalam dunia lari bukan hal baru. Amir mengenang, putranya sudah menunjukkan kecepatan luar biasa sejak kelas 4 sekolah dasar.
Kala itu, Robi gemar bermain sepak bola. Namun seringnya cedera membuat sang ayah meminta Robi fokus ke lari.
Salah satu momen yang tak pernah dilupakan Amir terjadi usai salat subuh. Robi pamit latihan lari menuju Desa Tanjung Binga.
Tak lama kemudian, sebelum Amir sempat mandi, Robi sudah kembali ke rumah.
“Kaget saya. Belum mandi, dia sudah pulang. Kalau naik motor, itu kecepatan berapa?” katanya sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Robi tak pernah lepas dari lintasan.
Sebagai atlet asal Kepulauan Bangka Belitung, Robi meniti karier dari bawah. Event demi event diikuti, dari tingkat daerah hingga nasional.
Perjuangan panjang itu mulai membuahkan hasil signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi pada 2024, tahun yang boleh disebut sebagai titik balik karier Robi Syianturi.
Pada Valencia Marathon 2024 di Spanyol, Robi mencetak sejarah dengan memecahkan Rekor Nasional Marathon.
Ia finis dengan catatan waktu 2 jam 17 menit 16 detik, melampaui rekor 31 tahun milik Eduardus Nabunome (2:19:18) yang tercipta pada PON 1993.
Valencia Marathon dikenal sebagai salah satu ajang marathon paling prestisius dunia, dengan lintasan datar dan persaingan ketat atlet elite internasional.
“Ini bukan prestasi biasa. Robi bersaing dengan pelari dunia dan mampu memecahkan rekor nasional,” kata Ricky Kurniawan.
Tak hanya di Spanyol, sepanjang 2024 Robi tampil konsisten di berbagai ajang internasional.
Di Tokyo Marathon pada Maret, ia finis di posisi ke-100 dari sekitar 38.000 peserta. Pada Festival of Running di Paris, Robi menjadi pelari tercepat yang mewakili Asia Tenggara dalam kategori speed race.
Puncaknya terjadi di Australia, saat Robi kembali memecahkan rekor nasional Half Marathon dengan waktu 1 jam 4 menit 48 detik.
Deretan prestasi ini menegaskan bahwa emas SEA Games 2025 bukanlah keberuntungan semata, melainkan buah dari proses panjang dan disiplin ketat.
Sebelum menorehkan emas SEA Games, Robi lebih dulu merasakan podium tertinggi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh–Sumut.
Pada nomor 10.000 meter, Robi meraih emas dengan catatan waktu 31:01.45, unggul tipis hanya 0,01 detik dari atlet Jawa Barat, Rikki Martin Simbolon.
Pertandingan berlangsung dramatis hingga meter terakhir. Para pendukung dibuat menahan napas saat dua atlet hampir finis bersamaan.
“Ini emas yang sangat spesial. Lawannya adalah peraih emas SEA Games sebelumnya,” ujar Ricky.
Sebelumnya di PON 2024, Robi juga meraih perunggu di nomor 5.000 meter dan perak di nomor 1.500 meter, melengkapi koleksi medalinya.
Nama Robi Syianturi juga tercatat di Asian Games Hangzhou 2023. Ia tampil di dua nomor, yakni 5.000 meter dan 10.000 meter.
Pada nomor 5.000 meter, Robi finis di posisi ke-12 dengan waktu 14:24.04.
Sementara di 10.000 meter, ia berada di peringkat ke-8 dengan catatan personal best 29:55.31.
Hasil tersebut menunjukkan konsistensi Robi di level Asia, bukan hanya Asia Tenggara.
Ketua KONI Bangka Belitung, Ricky Kurniawan, menyebut Robi sebagai aset daerah dan panutan atlet muda.
“Prestasinya selalu meningkat. Masih ada ruang besar bagi Robi untuk lebih baik lagi, baik untuk Bangka Belitung maupun Indonesia,” tegasnya.
KONI Bangka Belitung juga memastikan akan memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi atas prestasi Robi, baik dari pemecahan rekor nasional maupun emas SEA Games.
Kisah Robi Syianturi adalah cerita tentang ketekunan, disiplin, dan keberanian bermimpi besar meski berasal dari daerah.
Dari lintasan kecil di Belitung, Robi kini berlari di panggung dunia. Dari air mata orang tua di rumah sederhana, lahir kebanggaan nasional.
Medali emas SEA Games 2025 bukanlah akhir perjalanan. Bagi Robi, ini justru awal dari target yang lebih tinggi: mengharumkan nama Indonesia di level Asia dan dunia.
Dan bagi Bangka Belitung, Robi Syianturi bukan sekadar atlet. Ia adalah simbol bahwa kerja keras tak pernah sia-sia, dan mimpi setinggi apa pun bisa diraih dengan langkah yang konsisten.
(Posbelitung.co/ADede Suhendar/Bangkapos.com/Zulkodri)