TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus menggencarkan pelaksanaan operasi pasar murah di daerah itu. Program ini sebagai langkah konkret menjaga stabilitas harga bahan pokok dan menekan laju inflasi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, operasi pasar murah dan gerakan pangan murah menjadi salah satu instrumen penting pemerintah daerah. Terutama dalam memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah potensi kenaikan harga kebutuhan pokok. Hingga kini sudah 13 kali kegiatan operasi pasar dan gerakan pangan murah dilakukan selama kurun waktu hampir satu tahun terakhir.
"Operasi pasar murah dan gerakan pasar murah juga rutin kita laksanakan. Sudah 13 kali melaksanakan kegiatan tersebut," kata Debby Vita Dewi di Toboali, Selasa (16/12).
Menurutnya, pelaksanaan pasar murah tidak hanya difokuskan di wilayah perkotaan, tetapi juga menyasar kecamatan-kecamatan agar manfaatnya dirasakan secara merata oleh masyarakat. Menjelang Natal, pemerintah daerah telah menjadwalkan kegiatan serupa di Kecamatan Payung.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga. Kita ingin memastikan masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga, khususnya menjelang hari besar keagamaan," papar Debby.
Berdasarkan data pemantauan harga yang dilakukan setiap harinya terpantau harga bahan pokok cenderung stabil. "Untuk saat ini harga bahan pokok masih cenderung stabil, tidak mengalami kenaikan. Justru bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan," ucapnya.
Selain sebagai upaya pengendalian inflasi, operasi pasar murah juga menjadi sarana monitoring kondisi pasokan dan harga barang di lapangan. Dari kegiatan tersebut, pemerintah daerah dapat memperoleh gambaran langsung terkait komoditas apa saja yang berpotensi mengalami kenaikan harga. Sehingga langkah antisipatif dapat segera dilakukan.
Berdasarkan evaluasi sementara, pelaksanaan pasar murah mendapat respons positif dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat dari tingginya partisipasi setiap kali kegiatan digelar, terutama dari kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
"Ini menjadi evaluasi bagi kita bahwa kegiatan seperti ini memang dibutuhkan dan harus terus dilanjutkan," sebut Debby Vita Dewi. (u1)