Fakta Baru Ibu Tewas Dibunuh Anak Kandung di Medan, Suami Tak Minta Bantuan Warga Saat Istri Kritis
December 16, 2025 09:59 PM

 

SURYAMALANG.COM - Terungkap fakta baru kematian Faizah Soraya seorang ibu tewas dibunuh anak kandungnya sendiri yang masih SD eklas 6 di Medan. 

Kasus kematian Faizah Soraya ibu tewas dibunuh anak kandungnya ini terjadi pada Rabu 10 Desember 2025 lalu. 

Kematian Faizah Soraya menjadi sorotan lantaran anaknya yang masih duduk di bangku SD menjadi terduga pembunuhan. 

Hal ini membuat banyak pertanyaan dan spekulasi di masyarakat. 

Terlebih, ada sikap suami Faizah Soraya yang dianggap janggal. 

Seperti saat Faizah Soraya mengalami kritis sebelum ditemukan meninggal dunia,  sang suami tidak meminta bantuan warga sekitar. 

Selain tak meminta tolong ke warga sekitar, Alham Wumala Siagian, suami Faizah Soraya juga tidak mengatakan kejadian sebenarnya saat menelepon rumah sakit meminta ambulan. 

Awal Kejadian

Kasus siswi kelas 6 SD bunuh ibu di Medan kini belum menemui titik terang.

Faizah ditemukan tewas dalam kamar lantai satu rumahnya, Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara pada Rabu (10/12/2025).

Ia merupakan ibu dari dua anak.

Putri pertama sudah duduk di SMA.

Sedangkan bungsu masih sekolah kelas 6 SD.

Suami Faizah adalah Alham, dia tidur di kamar lantai dua.

Suami Sebut Anak Bungsu Bunuh Istrinya

Sang suami menerangkan ke tetangga dan kepala lingkungan bahwa ibu tewas dibunuh anak bungsunya.

Demi mendalami itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn mengatakan polisi sedang menyempurkan hasil penyidikan dan penyelidikan lanjutan.

Beberapa hari lalu polisi menggelar pra rekontruksi kedua di tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada 43 adegan yang tadi kita lakukan pra rekontruksi. Mudah-mudahan ini lebih menyempurkan proses penyidikan dan proses penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan," katanya.

Selain itu polisi juga melakukan penggeledahan dan menemukan sejumlah barang yang dicurigai berkaitan dengan kematian Faizah.

"Ada beberapa barang yang kami bawa untuk didalami.  Tim masih melakukan proses penyelidikan lanjutan dan proses penyidikan lanjutan sambil menunggu hasil pemeriksaan assesment psikolog anak berhadapan dengan hukum," katanya.

Meski sudah menjalani proses penyidikan namun Jean tidak mengungkap sosok tersangka dalam kasus ini.

"Itu dulu yah. itu dulu yah. Makasih yah," katanya.

Kronologi Versi Adik Korban

Sementara adik korban, Dimas bercerita kronologi kejadian yang sebenarnya.

Menurutnya kejadian pembunuhan terjadi sejak pukul 03.00 WIB.

"Yang masih didalamin polisi dari waktu pukul 03.00 WIB sampai Ambulan kok tidak ada panggal tetangga atau apa," kata Dimas saat diwawancara TribunnewsBogor.com, Selasa (16/12/2025).

Alham baru menghubungi Rumah Sakit Colombia pukul 04.30 WIB.

Kata Dimas saat itu lah Alham berbohong.

Menurutnya Alham mengatakan ke rumah sakit bahwa Faizah Soraya mengalami pendarahan, bukan luka tusuk.

"Iya sudah berlumur darah," katanya.

Tak Minta Bantuan Tetangga

Yang membuat Dimas janggal, Alham justru menunggu pertolongan dari rumah sakit tanpa meminta bantuan apapun ke tetangga.

Selain itu dia juga menghubungi rumah sakit yang jauh.

"Rumah sakit banyak yang dekat. Makanya yg sedang di dalamin dari pukul 3 pagi smpek ambulan datang mereka dirumah ngapain kenapa gak ada panggil tetangga atau minta tolong malah nunggu ambulan dari Colombia," katanya.

Ambulan dari Rumah Sakit Colombia baru datang 04.30 WIB.

Kata Dimas berdasarkan pengakuan sopir ambulan, saat pertama kali tiba, Faizah masih bernyawa.

"Korban sudah mengap-mengap dan pihak ambulan menolak membawa korban karena pihak ambulan mendapatkan korfirmasi adanya pendarahan bukan penyerangan atau penikaman," katanya.

Saat itu posisi korban duduk bersandar ke lemari.

"Setelah dinyatakan meninggal kemudian diangkat ke tempat tidur," katanya.

Dimas dan keluarga merasa janggal terhadap empat hal.

"Saat kejadian penikaman apakah korban tidak melawan anaknya sendiri dan berteriak ?" tulis Dimas.

Kejanggalan kedua yakni soal rentan waktu dari pukul 03.00 WIB sampai 04.30 WIB.

"Apakah tidak ada meminta bantuan warga setempat ? Karena menurut pengakuan sopir ambulan korban masih hidup pada saat dia sampai dan masih cengap-cengap dan tidak lama kemudian meninggal dunia," katanya.

Selain itu hal janggal juga terjadi pada luka korban.

"Penikaman lebih dari 20 tusukan di punggung, perut, tangan, kaki, dan kepala korban," katanya.

Terakhir kondisi AI, siswi kelas 6 SD yang diduga membunuh ibunya.

Dimas mengatakan tidak ada luka sama sekali di tubuh AI.

"Tidak ada luka di tangan Alica dan yang ada luka di tangan kakaknya," katanya.

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNNEWSBOGOR.COM)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.