SERAMBINEWS.COM, ACEH TENGAH – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mempercepat perbaikan Jalan Nasional Takengon, Kabupaten Aceh Tengah–Beuteung Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, yang terdampak bencana hidrometeorologi pada 26–28 November 2025.
Jalur ini dinilai lebih mudah dan cepat dipulihkan dibandingkan akses Takengon–Bireuen maupun Takengon–Aceh Utara (Jalan KKA).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Tengah, Pijas Visara, mengatakan fokus penanganan saat ini berada di ruas strategis Pepalang–Brawang Gading yang menghubungkan Pegasing, Kecamatan Celala, hingga Beuteung Ateuh, Nagan Raya.
“Perbaikan di ruas Pepalang–Brawang Gading kami targetkan selesai dalam tiga hari ke depan. Seluruh alat berat dan personel sudah bekerja maksimal di lapangan,” ujar Pijas dalam siaran pers, Selasa (16/12/2025).
Baca juga: TNI-Polri Bersama Warga Berjibaku Bangun Jembatan Darurat Menuju Singkil
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah Haili Yoga menyampaikan bahwa percepatan pemulihan infrastruktur tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan wilayah terdampak bencana.
“Kami diperintahkan untuk segera melihat dan membuka akses ke titik-titik yang masih terisolir. Alhamdulillah, hari ini sudah mulai dieksekusi, kami masuk dari Kecamatan Celala melalui Kampung Kuyun,” kata Haili saat meninjau lokasi, Sabtu (13/12/2025).
Haili menjelaskan, hingga saat ini terdapat 17 kampung di Kecamatan Celala yang masih terisolir akibat kerusakan jalan. Ia turun langsung ke Jalan Nasional Takengon–Nagan Raya untuk memastikan jalur transportasi dapat kembali dilalui masyarakat.
“Jalan ini sudah bisa dilewati, meskipun masih ada beberapa titik yang harus diselesaikan. Alat berat tersedia, hanya kendala BBM. Namun masyarakat juga memiliki alat dan siap membantu,” ujarnya.
Baca juga: Kendaraan Roda Empat Belum Tembus Bireuen–Takengon
Selain infrastruktur, Presiden Prabowo juga memberikan perhatian terhadap ketersediaan logistik bagi warga terdampak bencana.
“Pak Presiden menyampaikan, apabila stok beras dan BBM kurang, akan segera ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Haili.
Menurut Haili, akses Jalan Takengon–Nagan Raya sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok di Aceh Tengah.
Jalur tersebut dinilai lebih cepat dan efisien sehingga harga BBM dan sembako relatif lebih murah.
“Di kawasan Celala yang terhubung dengan Nagan Raya, harga BBM berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000 per liter. Beras yang dipasok dari Nagan Raya juga lebih terjangkau,” ungkapnya.
Baca juga: Pertamina Sediakan 14 Ribu LPG Melon lewat Operasi Pasar di Banda Aceh dan Aceh Besar
Saat ini, sepeda motor sudah dapat melintas di Jalan Takengon–Beuteung Ateuh, meskipun di beberapa titik kendaraan masih harus diangkat secara manual.
Pemerintah daerah menargetkan agar dalam waktu dekat kendaraan roda empat juga dapat melintas sepenuhnya.
“Masih ada beberapa titik menuju Nagan Raya yang harus diselesaikan. Masyarakat punya alat berat, tinggal kita siapkan BBM untuk operasionalnya,” ujar Haili.
Ia menambahkan, pemerintah pusat saat ini juga tengah berkonsentrasi pada pembangunan Jalan KKA dan Takengon–Bireuen.
Namun, untuk pemulihan cepat pascabencana, jalur Takengon–Nagan Raya dinilai sebagai akses paling memungkinkan untuk segera difungsikan kembali.
Baca juga: DPKA, Sekda Aceh dan ANRI Bahas Penyelamatan Arsip yang Terdampak Bencana
Baca juga: VIDEO Pesawat Gagal Mendarat Darurat di Meksiko Tengah, 7 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia