Muslim Wajib Tahu Balasan Orang yang Suka Selingkuh dan Simak Doa Agar Terhindar dari Pengkhianatan
December 17, 2025 12:17 AM

TRIBUNWOW.COM - Selingkuh pada dasarnya perbuatan yang tidak diridhai Allah SWT apapun alasannya.

Dilansir oleh situs Muhammadiyah, pada dasarnya perbuatan seperti pengkhianatan, penyelewengan, dan kecurangan dilarang dalam Islam. 

Hal ini sesuai dengan surat Al-Anfal ayat 27.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ]

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. al-Anfal: 27)

Allah juga berfirman dalam surat At-Tahrim bahwa orang-orang yang berselingkuh akan masuk ke neraka Jahannam.

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

Artinya: “Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)’.” (QS. at-Tahrim: 10)

Maka dari itu, Rasulullah pernah bersabda agar seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram tidak boleh berdua-duaan guna menghindari hal-hal semacam ini.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَخْلُوْنَ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، اِمْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَةً وَاكْتَتَبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ: اِرْجِعْ فَحَجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ. [رَوَاهُ اْلبُخَارِي وَمُسْلِمٌ]

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi -Shallallahu ‘alayhi wa sallam-., beliau bersabda: ‘Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan kecuali dengan mahramnya’, maka ada seorang laki-laki berdiri lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, istriku mau pergi haji sementara aku tercatat harus pergi perang ini dan itu’. Maka beliau bersabda: ‘Pulanglah lalu pergilah naik haji bersama istrimu’.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Bacaan Doa sesudah Wudhu Dilengkapi Latin dan Terjemahan, Dijanjikan 8 Pintu Surga yang Menunggu

Doa Agar Terhindar dari Perselingkuhan

Selain menjauhi perbuatan yang berpotensi menimbulkan fitnah dengan lawan jenis, seorang Muslim dapat mengamalkan doa-doa agar terhindar dari urusan perselingkuhan

Dikutip dari harakatuna, ada dua doa yang dapat diamalkan sebagai berikut.

Doa pertama adalah doa yang wajib dibaca untuk mendoakan pasangan kita agar dijauhkan dari perselingkuhan:

اَللَّهُمَّ اَنْتَ حَسْبِيْ عَلَى زَوْجِيْ/ زَوْجتيْ عَطِّفْ قَلْبَهُ/ قَلْبَها عَلَيَّ وَسَخِّرْلِيْ قلْبَهُ/ قَلْبَها وَذَلِّلْهُ/ذَلِّلْها لِيْ وَحَبِّبْنِيْ اِلَيْهِ/اِلَيْها حَتَّى يَأْتِيْ/تأْتِيْ اِلَيَّ خَاضِعَةً/خَاضِعًا ذَلِيْلاً مِنْ غَيْرِ مَهْلَةٍ وَاشْغُلْهُ/وَاشْغُلْها بِمَحَبَّتِيْ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Artinya: “Ya Allah ya Tuhanku, Engkaulah yang mencukupi aku kepada… (sebutkan nama pasangan), cenderungkanlah hatinya padaku, dan paksakanlah hatinya untukku serta kasihanilah dia untukku dan cintakanlah aku kepadanya hingga ia datang kepadaku dengan sopan dan menaruh belas kasih tanpa menunda-nunda. Serta, sibukkanlah ia dengan mencintaiku. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas tiap sesuatu.” 

Dan doa kedua adalah doa yang dibaca untuk mendoakan diri sendiri agar dijauhkan dari perbuatan maksiat dan perselingkuhan.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُومِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنْ التَّفَكُّرِ فِي طَرَائِقِهَا وَامْحُ مِنْ قُلُوبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا  

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami meminta pertobatan dan kelanggengannya. Kepada-Mu, kami berlindung dari maksiat dan sebab-sebabnya. Ingatkan kami agar takut kepada-Mu sebelum datang bahaya maksiat. Bawakan ketakutan itu untuk menyelamatkan kami dari maksiat dan dari pikiran di jalan maksiat. Hapuskan kelezatan maksiat yang kami pilih dari hati kami. Gantikan kenikmatan itu dengan rasa tidak suka dan keinginan terhadap lawan maksiat.”

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.