Kampus Harus Cetak Generasi Peduli Ekologis, Rektor UIN Ar-Raniry Hadiri Lokakarya-Rakernas Kemenag
December 17, 2025 12:43 AM

 

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg menegaskan, perguruan tinggi keagamaan harus tampil sebagai ruang strategis dalam menyiapkan generasi yang religius, kritis, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman, termasuk kepedulian terhadap lingkungan. 

“Perguruan tinggi keagamaan tidak hanya mencetak lulusan yang saleh secara individual, tetapi juga memiliki kesalehan sosial dan kepedulian ekologis,” ujar Mujiburrahman saat Lokakarya dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2025 yang digelar di Atria Hotel, Serpong, Tangerang, Banten, pada 14–17 Desember 2025.

Dalam forum tersebut juga disoroti hasil Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2025 yang mencatat skor nasional 73,62 dalam kategori tinggi, namun masih menyisakan persoalan pada dimensi kebersamaan. “Ini menunjukkan bahwa toleransi belum sepenuhnya terwujud dalam praktik kebersamaan sosial. Di sinilah pendidikan keagamaan memiliki peran strategis,” ujar Prof Mujiburrahman.

Sementara Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar dalam keynote speech menegaskan pentingnya peran Kementerian Agama sebagai jembatan dan mediator antara negara dan masyarakat sipil. Menurut dia, negara perlu hadir secara proporsional agar relasi agama dan negara tetap seimbang. “Kementerian Agama harus berada di posisi tengah. Tidak terlalu cepat turun tangan, tetapi juga tidak abai ketika negara memang harus hadir,” ujar Prof Nasaruddin, Senin (15/12/2025).

Ia mengingatkan bahwa dominasi negara yang berlebihan dapat menggerus otonomi keagamaan, sementara pengaruh agama yang terlalu kuat terhadap negara berisiko mendorong Indonesia ke arah negara agama. Karena itu, Kemenag dinilai harus berperan sebagai penyeimbang yang adil.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, lokakarya tersebut merupakan bagian dari penyusunan Outlook Kehidupan Beragama Kementerian Agama 2026. Dokumen ini akan menjadi rujukan strategis dalam perumusan kebijakan kehidupan keagamaan ke depan.

Baca juga: Serahkan Bantuan, Mahasiswa dan Dosen FUF UIN Ar-Raniry Disambut Bupati Nagan Raya

Menurutnya, kehidupan keagamaan saat ini menghadapi beragam tantangan, mulai dari digitalisasi, perubahan orientasi spiritual generasi muda, polarisasi identitas, hoaks keagamaan, isu minoritas, konflik rumah ibadah, hingga dampak krisis iklim. “Outlook ini diharapkan mampu memetakan tren, isu, dan risiko kehidupan keagamaan, sekaligus menjadi dasar kebijakan Kementerian Agama,” pungkasnya.

Lokakarya dan Rakernas Kemenag 2025 diikuti pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, kepala kantor wilayah Kemenag, rektor perguruan tinggi keagamaan negeri, pimpinan organisasi masyarakat keagamaan, tokoh agama, akademisi, serta budayawan.(*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.