Perhimpuan Periset Indonesia Umumkan 3 Pemenang PPI Young Researcher Award 2025
December 17, 2025 02:18 AM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) menggelar PPI Young Researcher Award 2025.

Pengumuman pemenang PPI Young Researcher Award 2025 dilakukan di  Ballroom BRIN, Kawasan KST Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).

Dalam acara tersebut hadir Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof.Dr.Arif Satria, S.P.,M.Si.

Baca juga: PPI Gelar Young Researcher Award 2025: 23 Jadi Kandidat, Ada Periset Berusia 25 Tahun

Kemudian juga Ketua Umum DPP Perhimpunan Periset Indonesia, Prof.Ir. Syahrir Ika,M.M.

Ada tiga periset muda yang meraih penghargaan PPI Young Researcher Award 2025.

Mereka adalah:

  • Kategori peneliti, Ir.Rezzy Eko Caraka, M.Sc. (Res).,Ph.D dari Pusat Riset Sains, Data dan Informasi, Organisasi riset Elektronika, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Kategori Perekayasa, Yanuar Sigit Pramana, S.T.,M.Si dari Pusat Riset Teknologi Proses, Organisasi Riset Energi dan Manufaktur, Badan Riset dan Inovasi Nasional.
  • Kategori dosen diraih Buntora Pasaribu, Ph.D. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran

Bridging to the Nobel Prize

Ketua Dewan Penilai PPI Young Researcher Award adalah Prof. Dr. Ir. Nurmahmudi Ismail, M.Sc. menjelaskan, PPI Young Researcher Award merupakan ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada periset muda Indonesia berusia dibawah 40 tahun.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, capaian ilmiah dan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi mereka hingga diterapkan untuk masyarakat dan kemanusiaan baik secara komersial maupun nonkomersial.

Baca juga: Perhimpunan Periset Indonesia Gelar Jalan Sehat Jelang Kongres II PPI

Pada tahun 2025, PPI YRA mengusung tema Bridging to the Nobel Prize yang mencerminkan komitmen PPI untuk menjembatani riset nasional menuju standar keunggulan global tanpa meninggalkan relevansi terhadap kebutuhan bangsa dan kemanusiaan.

PPI YRA 2025 diikuti 112 peserta yang berasal dari berbagai institusi riset, perguruan tinggi dan industri, baik dari instansi pemerintah maupun swasta serta melibatkan periset Indonesia yang berkarier di dalam maupun di luar negeri termasuk diaspora.

"Terdapat 50 institusi asal peserta diaspora dari Hongkong, Denmark, Swedia dan Malaysia. Hal ini menunjukkan semakin luasnya jejaring dan meningkatnya minat periset muda Indonesia terhadap ajang ini," kata Prof. Nurmahmudi Ismail.

Baca juga: Poltracking, PPI dan Voxpol Mundur dari Persepi, Pengamat: Mereka Rusak Demokrasi Berkedok Survei

Prof. Nurmahmudi Ismail menyatakan bahwa rangkaian seleksi PPI YRA 2025 dimulai awal Agustus hingga November 2025.

Ada empat tahapan, yaitu: seleksi administratif, penilaian subtansi dan kualitas riset, wawancara serta pendalaman materi riset bagi para finalis dan penetapan pemenang oleh tim juri.

Dari 112 peserta kemudian tersaring secara administratif dan substantif. Peneliti dari 52 peserta tersaring menjadi 9 kandidat dan diperoleh 4 finalis.

Kemudian dosen dari 51 peserta tersaring 10 kandidat dan diperoleh 5 finalis. Terakhir perekayasa 9 peserta tersaring menjadi 4 kandidat dan diperoleh 2 finalis.

"Seluruh proses seleksi dilakukan secara ketat, obyektif, transparan dan independen dengan mempertimbangkan portofolio kualitas riset, tingkat kebaruan dan metodologi, pemanfaatan dan dampak hasil riset serta rekognisi dari komunitas ilmiah dan pengguna hasil riset," tutur Prof. Nurmahmudi Ismail.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.