Video 15 WNA China Serang Prajurit TNI di Tambang Emas Ketapang, Berawal Dipicu Penerbangan Drone
Tribun December 17, 2025 09:32 AM

Sebanyak lima belas Warga Negara Asing (WNA) asal China diduga menyerang lima prajurit Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya (Yonzipur 6/SD) dan satu warga sipil di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 15.40 WIB.

Insiden itu terjadi tepatnya di area tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
 
Bermula dari laporan petugas keamanan PT SRM terkait adanya aktivitas drone yang tidak dikenal terbang di sekitar area latihan.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII Tanjungpura, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra, menyampaikan empat prajurit kemudian mendatangi lokasi yang diduga menjadi titik pengoperasian drone tersebut.
 
Di lokasi, prajurit menemukan empat WNA yang diduga mengendalikan drone. Saat dilakukan upaya klarifikasi, sejumlah WNA lainnya datang ke lokasi sehingga total terdapat 15 orang.
 
Menghadapi situasi yang dinilai berisiko dan berpotensi menimbulkan eskalasi, para prajurit mengambil langkah taktis dengan menghindari konfrontasi lebih lanjut.

Mereka kembali ke area perusahaan untuk mengamankan diri serta melaporkan kejadian kepada komando atas.

Semenatara menurut versi manajemen PT SRM, menyatakan, 15 WNA China tersebut merupakan staf teknis yang dipekerjakan secara resmi di lokasi tambang.

PT SRM versi baru dengan Firman sebagai direktur utama mengklaim telah mengesahkan susunan direksi baru melalui RUPS.
 
Pihak ini juga telah membuat pengaduan ke Polda Kalbar terkait dugaan penyerangan dan perusakan.

Li Changjin menegaskan penerbangan drone dilakukan di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT SRM dan bukan kawasan terlarang. 

Sementara itu, Kantor Imigrasi Ketapang memastikan telah mengamankan 15 WNA China tersebut untuk pemeriksaan keimigrasian.

(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.