Di Solo, Fadli Zon Tegaskan Peran Tedjowulan Fasilitasi Rembug Keluarga Keraton Solo
December 17, 2025 09:32 AM

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan Maha Menteri Panembahan Agung Tedjowulan berwenang memfasilitasi rembug keluarga untuk memutuskan penerus tahta Keraton Kasunanan Surakarta.

Hingga kini, kedua kubu masih berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak atas tahta.

“Seperti surat terdahulu, kita memberikan kewenangan sesuai SK Mendagri kepada Maha Menteri Panembahan Agung Tedjowulan untuk memfasilitasi rembug keluarga,” ungkapnya saat ditemui di depan Panggung Songgo Buwono pada Selasa (16/12/2025).

Ia berharap peristiwa seperti suksesi kepemimpinan dari era Pakubuwono XII ke Pakubuwono XIII tidak terulang kembali.

Fadli Zon juga berharap keluarga besar keraton dapat menyepakati siapa yang berhak menjadi penerus tahta.

FOTO BERSAMA. Peresmian Revitalisasi Panggung Songgo Buwono dan Museum Keraton Solo, Selasa (16/12/2025). PB XIV Purboyo dan jajarannya tak hadir.
FOTO BERSAMA. Peresmian Revitalisasi Panggung Songgo Buwono dan Museum Keraton Solo, Selasa (16/12/2025). PB XIV Purboyo dan jajarannya tak hadir. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

“Kita berharap setelah surudnya PB XIII, kondisi keraton bisa membuat keluarga bermusyawarah untuk mufakat. Tentu kita mengacu pada aturan yang ada. Kita tidak berharap ada kejadian seperti di masa lalu. Terkait pengelolaan cagar budaya, negara ikut hadir di sini karena kita juga memiliki kewajiban,” jelas Fadli Zon.

Sebelumnya, pihaknya telah berupaya mengumpulkan kedua kubu di Resto Plataran Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/12/2025). Namun, pihak Pakubuwono XIV tidak ada yang hadir.

“Setelah 40 hari, kami sudah mengundang semua pihak. Tapi sayangnya tidak semua hadir. Tentu ini menjadi catatan bagi kami,” tuturnya.

Minta Semua Pihak Jaga Kondusivitas

Ia berharap semua pihak dapat menjaga kondusivitas demi kelestarian cagar budaya keraton.

“Ke depan, kita akan mengambil langkah yang dianggap perlu untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif. Tentu kita berharap terlebih dahulu dari pihak keluarga besar keraton untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Kita tidak berharap ada hal-hal yang bisa merusak cagar budaya dan menimbulkan kekisruhan yang tidak perlu, seperti harapan Presiden selama ini untuk menciptakan kesejukan,” tuturnya.

Ia juga mempertanyakan pihak Pakubuwono XIV Purboyo yang tak berkenan hadir.

Padahal, kehadiran dinilai penting agar semua pihak dapat terlibat dalam pelestarian.

Baca juga: Fadli Zon Sesalkan PB XIV Purboyo dan Bebadan Absen pada Peresmian Panggung Songgo Buwono di Solo

“Nanti kita rundingkan kembali. Kita harapkan semua pihak. Tapi kalau ada pihak yang tidak datang, bagaimana dialog bisa dilakukan? Kita mengundang semua pihak. Kita berada di bawah Negara Republik Indonesia. Pemerintah ingin suasana kondusif, cagar budaya tetap terawat dan keberlangsungannya terjamin,” ungkapnya.

Ia menyayangkan pihak Pakubuwono XIV Purboyo yang tak pernah hadir.

Fadli Zon pun membuka peluang dilakukan kembali upaya untuk mempertemukan kedua kubu.

“Memang kita undang secara resmi ke Jakarta untuk dialog, tapi yang datang tidak semua. Itu memang hak yang bersangkutan, tetapi kami sayangkan karena menjadi catatan bagi kami. Nanti kita lihat kemungkinan pertemuan kembali,” jelasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.